Beranda · Artikel · Motivasi · Merdeka Belajar · Bahan Ajar · PTK · Pembelajaran

Cara agar siswa tertarik pada pelajaran tanpa media

Keberhasilan pembelajaran dapat di analisis hanya berdasarkan respon siswa. Kalau respon siswa baik terhadap pelajaran maka mudah bagi guru untuk menyampaikan materi, sebaliknya bila respon siswa kurang terhadap pelajaran maka akan sulit bagi guru untuk menyampaikan materi. Mengajar menggunakan media berpengaruh besar atas respon siswa, namun bagaimana kalau mengajar tanpa media?

Mengajar tanpa menggunakan media merupakan salah satu tantangan besar guru saat ini karena materi yang terdapat pada kurikulum lebih banyak membutuhkan media pembelajaran. Disaat yang sama sebagian besar sekolah masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran. Ini berarti bahwa guru harus kreatif dan inovatif agar supaya siswa memiliki ketertarikan mengikuti pelajaran dengan fokus.

Banyak cara yang sudah di jelaskan oleh para ahli pembelajaran, kita bisa dapatkan melalui pelatihan atau menemukan sendiri. Pada kesempatan ini saya mencoba berbagi sedikit cara yang sudah terbukti dapat meningkatkan minat dan respon siswa mengikuti pelajaran.

1.       Cerita yang konstruktif
Cerita yang disajikan harus bernilai positif, berhubungan dengan materi, dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Diupayakan cerita bukan hanya membuat siswa menyimak tetapi mendorong siswa untuk berpikir. Cerita yang bertemakan profil orang-orang sukses lebih diminati oleh siswa. Yang harus dihindari adalah cerita pengalaman hidup kita, karena dapat dianggap sebagai pribadi yang sombong oleh sebagian siswa yang berkarakter kritis. Cerita bisa disampaikan pada awal pembelajaran, pertengahan pembelajaran sebagai contoh dari materi yang disampaikan, dan dapat diakhir pelajaran. Akhiri cerita dengan membangkitkan rasa penasaran siswa.
2.       Humoris
Siswa sangat menyenangi guru yang humoris karena dapat menghilangkan ketegangan selama menerima materi pelajaran. Sifat humoris dari guru mengakibatkan pembelajaran menjadi menyenangkan, suasana ini yang sangat diharapkan oleh siswa. Diupayakan humor yang disampaikan mengandung pesan-pesan bernilai positif, sehingga siswa bukan hanya menikmati humornya tetapi juga ada informasi yang berguna yang diterima. Humor dibatasi hanya untuk menghilangkan rasa lelah, letih dan gelisah, waspadai jangan sampai humor justru mengurangi kewibawaan kita sebagai guru atau mengganggu hubungan komunikasi antara siswa dan guru serta lebih dominan dari materi yang disampaikan atau mengaburkan materi pelajaran.
3.       Komitmen
Komitmen guru sangat diharapkan oleh siswa, komitmen guru memudahkan siswa mengikuti apa yang diharapkan oleh guru. Komitmen bisa berupa disiplin, taat tata tertib sekolah, tepat waktu, dan sikap yang teguh. Konsistensi guru yang berubah-ubah bagaikan bom waktu, setiap saat siswa bisa bertindak karena adanya kesempatan yang diberikan. Olehnya itu, guru harus mempertahankan konsistensinya dalam segala hal. Tentunya untuk mempertahankan konsistensi membutuhkan komitmen yang di pegang teguh oleh guru, guru yang selalu memperhatikan komitmennya akan tampak berwibawa di mata siswa. Kewibawaan guru bersifat bukan karena di takuti tetapi karena di cintai dan disenangi oleh siswa.
4.       Perhatian
Siapa yang tidak senang bila di perhatikan, siswa juga membutuhkan perhatian dari guru. Bentuk perhatian dari guru dapat berupa pujian, nasehat, saran, penghargaan, bahkan kritik dengan catatan disampaikan dengan baik dan logika yang mampu dipahami oleh siswa.
5.       Jabat tangan
Setiap memulai pelajaran atau setiap mengakhiri pelajaran biasanya antara guru dan siswa saling bersalaman. Siswa laki-laki selalu menciptakan situasi yang tidak beraturan, sehingga siswa perempuan merasa terganggu. Guru harus bisa memisahkan keduanya, yang paling baik siswa laki-laki terlebih dahulu, perlakuan ini akan memunculkan kebanggaan pada siswa laki-laki karena menjadi yang pertama. Siswa perempuan diupayakan setelah laki-laki, sampaikan kepada siswa perempuan bahwa tujuan laki-laki lebih dahulu adalah agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan siswa perempuan, karena dalam diri perempuan banyak yang harus di jaga dari gangguan siswa laki-laki, hal ini dapat meningkatkan rasa senang siswa perempuan karena merasa guru sangat peduli dengan keselamatan mereka.
6.       Batasan materi
Penting bagi guru untuk mengetahui tingkat kemampuan penerimaan siswa atas materi, tujuannya agar materi yang diberikan sesuai dengan batasan maksimal penerimaan siswa. Materi yang terlalu padat dapat menimbulkan rasa bosan, jenuh, lelah dan mengantuk pada siswa yang mengakibatkan munculnya keputusasaan mengikuti pelajaran. Sedangkan materi yang terlalu mudah dapat menurunkan motivasi belajar siswa karena tidak mengandung tantangan yang berarti. Rasa percaya diri siswa akan bangkit apabila tantangan dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu guru harus selektif menentukan batasan materi yang akan diberikan kepada siswa.
7.       Penggunaan tata bahasa
Yang membuat kita tertarik atas sesuatu adalah karena kita mampu memahami sesuatu itu. Pemahaman terbentuk dalam pikiran kita oleh karena komunikasi yang disampaikan dalam menjelaskan sesuatu tadi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Hal ini pula berlaku pada proses belajar mengajar, siswa akan tertarik mengikuti pelajaran apabila guru dalam menjelaskan materi, mudah dipahami oleh siswa. Kata demi kata atau kalimat demi kalimat di terima dengan baik oleh nalar dan daya kritis siswa. Penerimaan atas informasi, diolah dan dianalisis oleh siswa karena mereka paham dengan uraian materi yang disampaikan. Dengan demikian salah satu kunci keberhasilan pembelajaran terletak pada cara guru menggunakan kata-kata atau kalimat dalam menjelaskan materi. Ingatlah bahwa kata-kata mengandung kekuatan, kekuatan ini dapat merasuki jiwa orang lain sehingga mau mengikuti pesan yang disampaikan melalui kata-kata. Berhubungan dengan kata-kata silahkan baca artikel kami yang berjudul “Pengaruh kata-kata bagi siswa”
8.       Gerakan tubuh
Siswa merupakan penilai nomor wahid, apapun yang dilakukan oleh guru akan terekam kedalam pikiran mereka, mereka mampu menirukan gerakan-gerakan guru selama proses belajar mengajar. Siswa juga memiliki kemampuan untuk mengklasifikasi guru berdasarkan gerakan tubuhnya, olehnya itu guru harus bisa menunjukkan gerakan-gerakan yang disenangi oleh siswa, ketika siswa merespon gerakan guru dengan baik maka dapat memicu rasa suka dan senang siswa terhadap guru, hal ini akan berimplikasi pada perubahan siswa mengikuti pelajaran.
9.       Mimik wajah
Selain kata-kata, mimik wajah juga memiliki kekuatan yang dapat menarik minat dan motivasi siswa mengikuti pelajaran. Di kantor-kantor swasta, para pegawai di arahkan untuk selalu tersenyum kepada para konsumen dengan tidak membedakan status konsumen. Mimik wajah dapat menciptakan suasana menyenangkan atau bahkan dapat pula membuat suasana menegangkan. Mimik wajah merupakan gambaran perasaan seseorang, apakah orang tersebut dalam keadaan bahagia atau dalam keadaan sedih, marah, tertekan, bahkan sedang mengalami kesulitan. Sebagai guru harus bisa menampilkan wajah bahagia dan penuh semangat serta mendidik karena siswa sangat mengharapkan guru yang demikian.
10.   Tulisan
Tulisan bisa membuat siswa tertarik pada pelajaran, tulisan yang baik adalah tulisan yang mengandung unsur seni dan keindahan. Pada usia sekolah, psikologi kejiwaan siswa masih cenderung melihat sesuatu dari sudut keindahannya. Sehingga apabila guru menampilkan keindahan melalui seni tulisannya maka dapat memicu siswa untuk semakin mengharapkan kehadiran guru tersebut. Maka dengan serta merta pula siswa akan menyukai pelajaran yang diajarkan.


Cara untuk membuat siswa tertarik pada pelajaran di tengah keterbatasan sarana dan prasarana tidak terbatas hanya pada ke sepuluh poin di atas, kita bisa mengembangkannya dengan mempertimbangkan karakteristik daerah dimana kita mengajar atau mempelajari apa yang sudah diterapkan oleh guru-guru lainnya sepanjang bernilai pendidikan.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Cara agar siswa tertarik pada pelajaran tanpa media"

Post a Comment