Beranda · Artikel · Motivasi · Merdeka Belajar · Bahan Ajar · PTK · Pembelajaran

2 Kompetensi yang harus dikuasai oleh guru menurut Mulyasa

Mulyasa (2005) mengemukakan bahwa kompetensi mengajar guru dapat dibagi menjadi dua yaitu kemampuan umum dan kemampuan khusus. 

Kemampuan umum meliputi :
(1) Menguasai ilmu pendidikan dan keguruan, 
(2) menguasai kurikulum, 
(3) menguasai didaktik metodik umum,
(4) menguasai pengelolaan kelas 
(5) mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik, dan 
(6) mampu mengembangkan dan aktualisasi diri. 

Sedangkan kemampuan khusus meliputi :
(1) keterampilan  bertanya, 
(2) keterampilan memberi penguatan, 
(3) mengadakan variasi, 
(4) keterampilan menjelaskan, 
(5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, 
(6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, 
(7) keterampilan mengelola kelas, 
(8) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perespondenan.


Artikel keren lainnya:

Cara melatih kemampuan siswa menguasai Bahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan

Memasuki era globalisasi menuntut kita untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang IPTEK agar dapat menguasai teknologi dengan baik dan memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam menghadapi tuntutan dunia global yang syarat dengan persaingan. Di era globalisasi ini tuntutan penguasaan bahasa asing, lebih-lebih bahasa Inggris dalam pergaulan internasional telah menjadi kebutuhan yang sangat penting. 

Peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung. Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik lisan maupun tulisan. Tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk lebih proaktif dalam menanggapi arus informasi global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sebagai bahasa pergaulan dunia, bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan akademis yang terbatas pada aspek pengetahuan bahasa melainkan sebagai media komunikasi global. Untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik proses belajar mengajar menekankan aspek latihan ( Trial and Error ) sehinga siswa akan terlibat secara aktif dalam menyampaikan pendapat / gagasan secara bebas sesuai dengan kondisi nyata.

Bila dunia pendidikan ingin membekali generasi mudanya dapat terampil dan percaya diri dalam percaturan global, maka pembelajaran bahasa Inggris di kelas harus dimaksimalkan. Salah satu upaya yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah debat bahasa Inggris. Debat bahasa Inggris sebagai salah satu upaya peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan bahasa inggris.

Artikel keren lainnya:

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Mengajar Guru

Peningkatan kompetensi mengajar guru dalam rangka mencapai hasil yang optimal banyak faktor yang mempengaruhi. Thoha (1996) mengemukakan bahwa kemampuan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor individu dan lingkungan organisasi. Faktor individu meliputi kebutuhan, kepercayaan, pengalaman dan penghargaan. Sedangkan faktor lingkungan organisasi meliputi hirarki organisasi, tugas-tugas, tanggung jawab, sistem pengendalian dan kompetensi manajerial pemimpin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sigit (Arifin, 1994:63) yang menyatakan bahwa “pada hakikatnya kemampuan seseorang itu dipengaruhi oleh faktor pembawaan, yang dibawa sejal lahir dan faktor lingkungan sekitar (pendidikan dan pengalaman hidup).

Handoko (1994) mengemukakan bahwa kemampuan seseorang dipengaruhi oleh faktor motivasi dan prestasi kerja yang tinggi. Lebih lanjut Yukl (1998:215) mengemukakan bahwa  “seseorang yang mempunyai pengalaman dalam melaksanakan tugas, akan memperoleh standar keunggulan atau akan mengambangkan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu”. Kossen (1993:198) menyatakan bahwa “keterampilan seseorang dapat dikembangkan melalui pengalaman langsung ketika bekerja”.

Menurut Purwanto (1984:104) “semakin seseorang mengulangi sesuatu, maka semakin bertambahlah kecakapan serta pengetahuan terhadap hal tersebut, dan dia akan menguasainya”. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap orang yang melaksanakan pekerjaan  akan menemukan hal yang baru dari pekerjaan tersebut dan jika memahami hal-hal tersbut maka akan menjadi suatu pengalaman yang memadai untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 

Boediono (1992:25) menyatakan bahwa kemampuan guru banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Dengan pendidikan maka seorang guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Jenis pendidikan tempat membina dan mengembangkan kompetensi mengajar guru dialami sebelum seorang guru mulai melaksanakan tugasnya dalam bentuk pre-service, maupun pendidikan tambahan dan penataran pada waktu mereka sudah bertugas yakni dalam bentuk in-service. 

Suryadi (1994) menyatakan bahwa guru yang didik lebih lama akan memiliki kemampuan yang lebih tinggi, apapun jenis pendidikan tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan dan latihan merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial”. Pendidikan berorientasi pada teori dilakukan di kelas, berlangsung lama. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan di lapangan. Guru yang mengikuti pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, keahlian dan sikap profesionalisme. 

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi mengajar guru dapat dilihat dari dua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrisnsik dimaksudkan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru yang berasal dari individu, adanya motivasi untuk melaksanakan pekerjaan. Di samping faktor tersebut juga faktor lain yang mempengaruhi kompetensi mengajar guru adalah faktor dari luar berupa pengalaman dalam mengajar, jenjang pendidikan yang ditempuh maupun jenis pelatihan yang pernah diikuti. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dalam membentuk kompetensi mengajar guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.

Artikel keren lainnya: