Pembelajaran dengan model ini berdasar pada asumsi bahwa pembelajaran akan berlangsung efektif ketika para peserta didik aktif membuat atau memproduksi suatu karya fisik yang dapat dihadirkan dalam dunia nyata atau artefak.
Konsep ini berkembang dengan landasan teori pembelajaran aktif oleh John Dewey, yang terkenal dengan “Learning by Doing”, dan teori konstruktivisme oleh Jean Piaget. Selanjutnya teori tersebut dikembangkan oleh Seymour Papert yang mencetuskan model pembelajaran berbasis projek dengan konsep “Learning by Making” atau belajar dengan membuat sesuatu (Warsono dan Hariyanto, 2012:152-153).
Secara umum ada tiga tahap dalam langkah pembelajaran berbasis projek. Tiga tahap tersebut meliputi tahap perencanaan (mengidentifikasi permasalahan, mencari sumber yang relevan, dan mempersiapkan sebuah pelaksanaan kerja dengan mengorganisasikan berbagai sumber informasi), tahap pelaksanaan atau penciptaan (mengembangkan gagasan terkait projek, menggabungkan gagasan dari anggota kelompok dalam kerja kolaboratif untuk mewujudkan projek yang telah dirancang), dan tahap evaluasi (mendiskusikan hasil karya dengan kelompok lain sebagai evaluasi dan refleksi). Pada tahap ini disusun sebuah laporan kerja hasil pelaksanaan projek (Warsono dan Hariyanto, 2012:156-157)
Ketiga tahap atau langkah dalam model pembelajaran berbasis projek ini sinergis dengan langkah dalam pembuatan film yang terdiri atas tahap praproduksi, tahap produksi, dan tahap penyuntingan atau editing. Kesamaan ini dapat mendukung implementasinya dalam pembelajaran memproduksi iklan
Belum ada tanggapan untuk "Model Pembelajaran Berbasis Projek "
Post a Comment