Pendidikan 4.0 adalah respons terhadap kebutuhan Revolusi Industri 4.0 dimana manusia dan teknologi diselaraskan untuk memungkinkan kemungkinan-kemungkinan baru (Fisk, 2017). Fisk juga menjelaskan bahwa pembelajaran membuat siswa belajar tidak hanya pengetahuan dan keterampilan tetapi juga menganalisa sumber belajar.
Apa itu revolusi industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah revolusi fundamental yang perlu dihadapi dengan persiapan yang matang, karena menuntut berbagai kemampuan dasar yang belum dituntut oleh pasar tenaga kerja saat ini (Technical Education and Skills Development Authority, 2016:6).
Dunia pendidikan pun tidak luput dari pengaruh revolusi industri 4.0, dunia pendidikan mengalami perubahan tidak lagi hanya menjadi objek disrupsi (the disrupted) dalam Revolusi Industri 4.0. Melainkan, pendidikan menjadi subjek disrupsi (the disruptors) dalam Revolusi Industri 4.0 (Bolat dan Bas, 2018:153).
Perubahan dalam dunia pendidikan dapat digambarkan seperti berikut:
1. Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja
Revolusi 4.0 menciptakan trend baru dalam pembelajaran, yang paling terkenal adalah kelas terbalik (flipped classroom). Materi pelajaran disampaikan melalui video, audio dan sebagainya yang dapat dipelajari sendiri oleh siswa dimanapun mereka berada dengan memanfaatkan layanan internet. Sementara dikelas guru bersama siswa hanya menyelesaikan masalah-masalah yang belum dimengerti dan dipahami oleh siswa.
2. Pembelajaran disesuaikan untuk setiap siswa
Masing-masing siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga perlu melakukan beberapa hal seperti advise (nasehat), instuction (petunjuk), demonstration (demonstrasi), knowledge (pengetahuan), understanding (pengertian/pemahaman), get to know them (pendekatan), mentor (guru/pembimbing). Dengan demikian proses pembelajaran diarahkan guna memenuhi beberapa unsur seperti fun (menyenangkan), choice (pilihan), discovery (penemuan), experiment (percobaan), passion (semangat), independence (kebebasan), creativity (kreatifitas), dan collaboration (kolaborasi). Intinya pendidikan 4.0 fokus pada keterampilan dan aplikasi yang wajib dikuasai oleh siswa.
3. Siswa bisa memilih cara belajar yang mereka inginkan
Ada beberapa metode belajar yang bisa diterapkan dalam pendidikan 4.0 diantaranya connected learning, online learning, face to face, project based learning, dan global connection. Connected learning memanfaatkan jaringan internet, semua siswa dapat terkoneksi dalam satu kelas pembelajaran misalnya memanfaatkan google classroom. Online learning adalah pembelajaran darring yang memanfaatkan alat komunikasi seperti HP dan media sosial. Face to face adalah pembelajaran tatap muka langsung dan project based learning atau pembelajaran berbasis project.
4. Lebih banyak pembelajaran dengan projek
Pembelajaran lebih diarahkan untuk menyelesaikan kasus atau masalah guna melatih kemampuan analisis, menemukan dan menyimpulkan.
5. Lebih banyak “hands-on” learning / pembelajaran secara langsung
Pembelajaran dilakukan dengan metode pemagangan dan bekerja secara kolaborasi dalam sebuah tim untuk menyelesaikan masalah atau project yang ingin diselesaikan.
6. Lebih banyak interprestasi data untuk menerapkan literasi matematika
Melatih kemampuan siswa agar bisa melakukan prediksi berdasarkan penguasaan literasi dan pengamatan yang dipahami.
7. Proses penilaian yang berbeda
Terjadi pemisahan pada proses penilaian baik penilaian kinerja maupun penilaian pengetahuan.
8. Siswa dilibatkan dalam perancangan kurikulum
Kurikulum sebagai kumpulan bahan materi yang akan diberikan kepada peserta didik dalam periode waktu tertentu. Dalam penyusunannya, peserta didik dilibatkan karena yang tahu kebutuhannya itu siswa bukan pihak tertentu. Ketahuilah bahwa ada tiga unsur yang wajib terlibat dalam penyusunan kurikulum yakni pihak kemdikbud, guru dan siswa.
9. Siswa lebih mandiri, guru hanya memfasilitasi
Metode pembelajaran yang diterapkan menjadikan siswa lebih aktif, perannya lebih dominan selama pembelajaran sementara guru hanya memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran. Artinya fokus pembelajaran adalah siswa, peran guru yang selalu dominan dengan metode ceramahnya berubah hanya sebagai fasilitator.
Belum ada tanggapan untuk "9 Trend Pendidikan 4.0 Dalam Rangka Merespon Revolusi Industri 4.0"
Post a Comment