Banyak yang menyadari pentingnya guru masuk menjadi bagian sistem kekuasaan dalam pemerintahan daerah. Dalam pandangan mereka, guru penting untuk terlibat dalam membangun dunia pendidikan.
Pembangunan pendidikan perlu dipegang oleh orang yang memahaminya yaitu guru, pendidikan jangan semuanya diserahkan kepada orang lain yang tidak memamahinya. Untuk mewujudkan hal tersebut guru wajib terlibat di dalamnya. Pembangunan pendidikan yang tidak didukung oleh penguasa akan lama dan sulit untuk dicapai, sebaliknya pembangunan pendidikan yang didukung oleh penguasa relatif dapat berlangsung lebih cepat. Pendidikan dan kekuasaan adalah dua hal yang mendukung. Keduanya perlu saling menopang satu sama lain.
Pejabat pendidikan yang berasal dari guru akan lebih mengerti tentang pendidikan sehingga kebijakan yang dipilih akan lebih efektif menyelesaikan masalah pendidikan. Bila ada peluang untuk masuk ke birokrasi, seharusnya salah satu guru dapat menjadi pejabat yang memiliki kekuasaan di birokrasi pemerintah. Kekuasaan birokrasi pemerintah memiliki kewenangan untuk mengatur pendidikan menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebijakan yang dipilih sudah barang tentu akan lebih efektif dapat menyelesaikan masalah pendidikan.
Beberapa guru yang mendapatkan amanah di kekuasaan bahkan mengaku bahwa motif menjadi pejabat bukanlah keinginannya akan tetapi karena diberi amanah yang harus dijalankan dalam rangka untuk ikut berpartisipasi lebih optimal. Motivasi guru yang bersedia menjabat adalah bukan keinginan diri pribadi. Motivasi menjabat adalah untuk ikut memperbaiki mutu pendidikan secara lebih optimal.
Peran sebagai pejabat yang memiliki kekuasaan lebih diyakini sebagai peluang untuk dapat berbuat lebih banyak dalam mengubah dunia pendidikan menjadi lebih bermutu. Menjadi kepala sekolah, menjadi kepala bidang, apalagi menjadi kepala dinas Dinas adalah peluang besar untuk memperbaiki dunia pendidikan. Seharusnya para pejabat dalam meniatkan dirinya untuk menjabat adalah untuk memperbaiki mutu pendidikan secara langsung, bukan hanya mengejar jabatan semata.
Paparan di atas tersebut menunjukkan secara jelas bahwa motif menjadi pejabat bukanlah keinginan para guru akan tetapi karena diberi amanah yang harus dijalankan dalam rangka untuk ikut berpartisipasi lebih optimal, maka jabatan tersebut akan diembannya. Motivasi menjabat dari mereka adalah untuk ikut memperbaiki mutu pendidikan secara lebih optimal. Peran sebagai pejabat yang memiliki kekuasaan lebih diyakini sebagai peluang untuk dapat berbuat lebih banyak dalam mengubah dunia pendidikan menjadi lebih bermutu.
Belum ada tanggapan untuk "Motif Guru dalam Memilih Menjadi Pejabat di Jajaran Birokrasi Pemerintah"
Post a Comment