Didalam
RPP maupun silabus, salah satu komponen yang harus disusun oleh guru adalah
indikator pencapaian kompetensi. Bagaimana cara menyusun indikator pencapaian
kompetensi? Dan apa pula pengertian indikator?
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), indikator adalah sesuatu yg dapat memberikan atau menjadi petunjuk atau
keterangan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, indikator merupakan petunjuk
bagi guru apakah hasil pembelajaran telah tuntas atau belum. Sederhananya, indikator
pencapaian kompetensi adalah garis-garis besar yang harus dicapai oleh siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Misalnya, Dalam satu pertemuan, siswa harus mampu
menyebutkan nama-nama binatang melata. Maka pembelajaran dilaksanakan
semata-mata agar siswa dapat menyebutkan nama-nama binatang melata. Ketika
siswa sudah mampu menyebutkan nama-nama binatang melata berarti pembelajaran
telah tuntas, sebaliknya jika siswa belum mampu menyebutkan nama-nama binatang melata,
pembelajaran belum tuntas.
Jadi,
indikator merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa atau dengan kata
lain adalah perubahan yang diharapkan yang terjadi pada diri siswa pada aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah pembelajaran berlangsung, untuk
mengetahuinya dilaksanakan melalui evaluasi, apakah dilakukan dengan tes lisan,
tertulis atau tanya jawab.
Untuk
menyusun indikator pelajaran perlu diketahui terlebih dahulu syarat-syarat yang
harus dipenuhi, banyak orang menyarankan agar menggunakan metoda SMART.
- S pecific : Indikator yang dibuat haruslah berfokus pada satu kemampuan.
- M easurable : indikator harus dapat diukur dan dievaluasi.
- A chievable : indikator harus bisa diraih atau dicapai oleh siswa.
- R eality : indikator harus Nyata dalam prosesnya.
- T ime : Perhitungan waktu mencukupi.
Selain kelima syarat di atas, guru memerlukan kata
kerja operasional, kata kerja biasanya mengacu pada taksonomi bloom. Berikut
beberapa kata kerja yang bisa dipakai oleh guru dalam merumuskan indikator yang
akan dicapai untuk dituangkan kedalam RPP.
ASPEK KOGNITIF
|
|||
No
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR KOMPETENSI
|
|
1
|
Knowledge(Pengetahuan)
|
Menyebutkan, menuliskan, menyatakan,
mengurutkan mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama,
memberi label, dan melukiskan.
|
|
2
|
Comprehension(Pemahaman)
|
Menerjemahkan, mengubah,
menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan,
mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
|
|
3
|
Application(Penerapan)
|
Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah,
mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
|
|
4
|
Analysis (Analisis)
|
Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan
membedakan.
|
|
5
|
Synthesis (Sintesis)
|
Merancang, merumuskan,
mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
|
|
6
|
Evaluation (Evaluasi)
|
Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan
memberikan evaluasi.
|
|
ASPEK AFEKTIF
|
|||
No
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR KOMPETENSI
|
|
1
|
Receiving(Penerimaan)
|
Mempercayai, memilih, mengikuti,
bertanya, dan mengalokasikan.
|
|
2
|
Responding(Menanggapi)
|
Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu,
melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
|
|
3
|
Valuing (Penanaman
nilai)
|
Menginisiasi, mengundang, melibatkan,
mengusulkan, dan melakukan.
|
|
4
|
Organization(Pengorganisasian)
|
Memverifikasi, menyusun, menyatakan,
menghubungkan, dan mempengaruhi.
|
|
5
|
Characterization(Karakterisasi)
|
Menggunakan nilai-nilai sebagai
pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini
|
|
ASPEK PSIKOMOTOR
|
|||
No
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR KOMPETENSI
|
|
1
|
Observing(Pengamatan)
|
Mengamati proses, memberi perhatian pada
tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi
|
|
2
|
Imitation (Peniruan)
|
Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur,
membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.
|
|
3
|
Practicing(Pembiasaan)
|
Membiasakan perilaku yang sudah
dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.
|
|
4
|
Adapting(Penyesuaian)
|
Menyesuaikan model, mengembangkan model,
dan menerapkan model.
|
|
Kemudian indikator harus dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada kalimat yang dituliskan di indikator pembelajaran (RPP).
Indikator dalam RPP dikembangkan dari KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah
dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian dan cara menyusun indikator pencapaian kompetensi"
Post a Comment