Air sangat menentukan suasana, air telaga yang diam, tenang dan jernih melambangkan ketenangan jiwa. Ketenangan itu akan pecah oleh setetes air jatuh sehingga menimbulkan riak dan gelombang, oleh sebagian orang menggunakan teknik dan rasa tertentu dalam menjatuhkan tetesan air agar efeknya menciptakan pergerakan yang bernilai seni yang indah seperti yang disajikan oleh Martin Waugh dalam karyanya Liquid Sculpture, suatu antologi yang telah mendunia.
Agar menghasilkan pergerakan yang indah, tetes demi tetes dijatuhkan sedemikian rupa dengan harapan akan membentuk arti khusus dan tidak hanya berperan sebagai pelengkap dari sebuah obyek. Dengan demikian dapat tercipta efek lembut pada permukaan air, efek inilah yang mampu menghipnotis orang, obyek yang tidak menarik menjadi menarik yang pada akhirnya memicu emosi orang untuk mengagumi suatu karya seni.
Mengelola proses belajar mengajar diperlukan teknik khusus, pemberian materi yang diberikan setetes demi setetes, sehingga membentuk suatu rangkaian menyeluruh dari keseluruhan materi yang diberikan.
Pemberian materi pelajaran secara maraton hanya akan menimbulkan efek kasar, tekanan dan beban yang berdampak pada timbulnya kejenuhan dan kebosanan bagi peserta didik. Di beberapa negara, beban materi dan waktu belajar peserta didik dikurangi demi menjaga proses belajar mengajar tetap menarik dan indah sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Guna menjaga pergerakan motivasi belajar peserta didik tetap fokus pada tujuan yang diharapkan, maka beban dan tekanan yang timbul akibat tuntutan kurikulum harus mulai dikurangi, disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan usia peserta didik, mengedepankan pembentukan mental dan kecintaan pada seni belajar yang dirancang sedemikian rupa, mudah diimplementasikan oleh guru dan diterima dengan perasaan gembira oleh peserta didik.
Kalau permukaan telaga yang luas dan tenang dapat berubah hanya dengan setetes air yang dijatuhkan maka sudah pasti upaya yang ditujukan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik juga bisa dilakukan. Yang terpenting dan yang harus diperhatikan oleh guru adalah proses pemberian materi dilaksanakan dengan menggunakan seni mengajar yang direncanakan dan disimulasikan terlebih dahulu, hal-hal yang merusak suasana didesain sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek kasar dan menjadi beban peserta didik apalagi menimbulkan tekanan yang berdampak pada menurunnya kecintaan dan kemauan belajar peserta didik.
Belum ada tanggapan untuk "Seni mengajar bagai tetesan air di permukaan telaga"
Post a Comment