Beranda · Artikel · Motivasi · Merdeka Belajar · Bahan Ajar · PTK · Pembelajaran

Alasan mengapa guru harus keras kepada siswa

Proses pembinaan di sekolah saat ini sangat lemah, guru selalu merasa terancam karena siswa mendapat perlindungan HAM secara berlebihan, tanpa ada batasan, tanpa mengenal ruang dan situasi. Sederhanya, guru seolah-olah berada dalam lingkungan yang penuh kerawanan yang setiap saat dapat mengantarkan mereka menjalani proses hukum.

Bagi guru, pengertian dan pemahaman orang tua terhadap proses yang terjadi di sekolah sangat diharapkan sehingga dalam menjalankan tugasnya, tidak ada beban dan tekanan yang selalu mengintai, dengan demikian guru secara penuh tanggung jawab dapat melaksanakan tugas pokoknya.
Otonomi guru sangat diperlukan, sebelum era adanya HAM, kualitas pendidikan berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Tiap tindakan guru terhadap siswa dengan maksud untuk membentuk karakter, menanamkan sikap positif, dan menciptakan perubahan atas hasil belajar dan prestasi belajar siswa mendapatkan perlindungan penuh, baik dari pemerintah maupun dari orang tua atau pihak lainnya. Walaupun tindakan guru itu keras terhadap siswa, namun tidak sampai membuat guru berurusan dengan hukum atau mendapatkan tuntutan dari orang tua siswa.

Bandingkan dengan saat sekarang, saat dimana HAM berdiri tegak, menjadi kekuatan tiada batasnya, kekuatan yang tidak memperhatikan dan mempertimbangkan proses yang terjadi di dunia pendidikan, kekuatan yang tidak melihat bagaimana faktor psikologi siswa yang sebenarnya. Sehingga oleh sebagian orang tua memanfaatkan peluang ini untuk melakukan penuntutan terhadap guru yang dianggap melanggar HAM. Padahal tindakan keras guru pada prinsipnya ditujukan untuk menciptakan perubahan pada diri siswa sehingga terjadi peningkatan kualitas hasil belajar maupun prestasi belajar siswa.

Mengapa guru harus keras pada siswa? Ketahuilah bahwa tindakan keras guru tidak lahir begitu saja melainkan karena adanya sebab yang bersumber dari siswa itu sendiri. Ketahui pula bahwa tindakan keras yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tidak mengandung maksud lain melainkan hanya untuk merubah siswa menjadi lebih baik. Inilah yang salah ditanggapi oleh sebagian orang tua terhadap guru.

Secara psikologi, potensi dan kapasitas manusia akan berfungsi maksimal apabila menempatkan manusia dalam situasi dan kondisi yang memaksa dan tertekan. Hal itu pasti memompa manusia untuk melakukan hal-hal diluar kemampuannya, diluar gaya hidupnya dan diluar keterbatasannya. Biasanya manusia yang mencapai puncak kesuksesan selalu melewati situasi dan kondisi ini. 

Artinya, bagi beberapa siswa yang memiliki mental dan karakter kurang baik, yang memiliki kompetensi rendah, yang memiliki kemampuan menalar rendah, yang memiliki pola pikir dan budaya yang kurang baik, dibutuhkan tindakan keras dan memaksa, tentunya menekankan pada terciptanya perubahan dan pengeksploitasian potensi dan kapasitas siswa, penggalian bakat dan minat siswa baik dilakukan secara sukarela maupun atas bimbingan guru.

Untuk memperkuat asumsi di atas walaupun hanya diangkat dari pengalaman orang-orang tertentu, banyak orang yang sukses terdorong oleh tindakan keras guru, bahkan mereka mengatakan “kalau bukan guru ….. saya tidak mungkin bisa sadar”, “saya berutang budi pada guru…., hukumannyalah yang membuat saya sadar bahwa saya telah salah jalan”. Lihat pula pengalaman beberapa orang guru yang mengaku bahwa kebanyakan siswa yang mengucapkan terima kasih padanya karena telah sukses adalah siswa yang pernah dihukumnya atau siswa yang selalu mendapatkan tindakan keras darinya.

Berdasarkan hal itu, percaya atau tidak percaya, itulah kenyataan yang terjadi. Jika anda percaya maka berikanlah kewenangan penuh kepada guru dalam melaksanakan tugas pokoknya, jauhkan mereka dari tindakan-tindakan yang dapat meruntuhkan semangat mereka untuk membentuk sikap, karakter pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Berilah perlindungan kepada guru agar dalam menjalankan tugasnya merasa aman, nyaman, dan jauh dari tekanan. Karena semua itu sangat diperlukan oleh guru dalam memaksimalkan fungsinya melakukan pembinaan, pembimbingan, pendidikan, mengajar dan pengarahan serta penuntunan kepada siswa untuk menguasai kompetensi yang harus dikuasainya.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Alasan mengapa guru harus keras kepada siswa"

Post a Comment