Teori moral adalah upaya untuk mensistematikan pengetahuan
tentang hakikat moral dan sesuatu yang dituntut dari manusia. Ada dua pokok
utama dalam moral yang harus dijadikan sebagai pegangan dalam menghadapi
kasus-kasus moral. Pertama, moral menuntut pertimbangan yang tidak berpihak
kepada kepentingan satu pihak saja. Kedua moral merupakan persoalan akal dan
tidak mengandalkan perasaan pribadi. Tindakan dalam suatu kasus dapat dinilai
benar secara moral apabila dilandasi oleh alas an-alasan terbaik dalam
melakukannya.
Kata moral berasal dari bahasa Latin “mos” (jamak mores)
yang berarti kebiasaan. Menurut Suseno (1987:19) kata moral mengacu pada baik
buruk tingkah laku manusia. Moral adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan
oleh sesuai dengan pendapat-pendapat umum yang diterima meliputi kesatuan
sosial lingkunganlingkungan tertentu. Moral merupakan istilah untuk menyebut
manusia yang bertindak positif kepada manusia lainnya. Amoral artinya tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Moral
merupakan kondisi pikiran, perasaaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait
dengan nilai-nilai baik dan buruk. Moral menjadi hal mutlak yang berhubungan
dengan proses sosialisasi seseorang terhadap orang lain. Oleh sebab itu, tanpa
adanya moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral menurut Rachels adalah permasalahan yang berkaitan
dengan akal, secara moral benar untuk dilakukan dalam lingkup apapun juga
ditentukan oleh alasan-alasan terbaik untuk melakukannya. Seseorang memiliki
tingkat kesadaran diri untuk mematuhi norma yang berlaku di
kehidupannya.Melalui ajaran-ajaran moral yangditetapkan secara lisan maupun
tertulis dapat membuat manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia
yang baik. Nilai moral mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai makhluk yang
ditentukan oleh bidang moral tertentu (Magnis-Suseno, 1987: 19). Nilai moral
adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak, sikap, perilaku
dan etika manusia. Nilai moral merupakan kaidah untuk menentukan hal-hal yang
baik atau buruk manusia terhadap manusia lain. Dalam cerita nilai moral
digunakan sebagai suatu petunjuk dan saran yang berhubungan dengan ajaran yang
bersifat praktis dan dapat diambil melalui cerita tersebut. Bersifat praktis
maksudnya adalah sebagai petunjuk yang ditampilkan dalam cerita melalui sikap
dan tingkah laku tokohtokohnya.
Menurut James Rachels terdapat empat nilai moral, yaitu
nilai moral keberanian, nilai moral kemurahan hati, nilai moral kejujuran dan
nilai moral kesetiaan kepada keluarga dan sahabat. Keempat nilai moral tersebut
akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Nilai Moral Keberanian
Berani merupakan titik tengah antara pengecut dan nekad.
Pengecut melarikan diri dari segala bahaya, sementara yang nekad menaruh risiko
terlalu besar (Rachels, 2004:312). Keberanian diperlukan oleh semua orang yang
menghadapi bahaya pada waktu tertentu. Nilai moral keberanian adalah kesetiaan
terhadap suara hati yang menyatakan diri dalam mengambil risiko konflik. Moral
keberanian menunjukkan bahwa dalam diri manusia terdapat tekad untuk
memertahankan sikap yang telah diyakini sebagai kewajiban secara aktif dilawan
oleh lingkungan. Moral keberanian berpihak pada yang lemah dan melawan yang
kuat karena memerlakukannya dengan tidak adil. Tujuan bersikap berani dalam menegakkan
moral untuk menegakkan keadilan dan keberanian yang tidak menyesuaikan diri
dengan kekuatan-kekuatan yang ada.
2. Nilai Moral Kemurahan Hati
Kemurahan hati merupakan kesediaan untuk menggunakan
kekayaan dan tenaganya guna menolong orang lain (Rachels, 2004:314). Kemurahan
hati bukan berarti sikap orang yang tidak berani maupun mengalah kepada orang
lain yang berkedudukan tinggi. Moral kemurahan hati mengajarkan bahwa manusia
tidak hanya sadar atas keterbatasan kebaikan. Moral kemurahan hati merupakan
kemampuan untuk memberikan penilaian moral yang terbatas. Orang yang murah hati
akan menunjukkan daya tahan untuk memberikan pertolongan. Jadi, kemurahan hati
diinginkan karena ada orang dalam keaadaan yang membutuhkan pertolongan.
3. Nilai Moral Kejujuran
Jujur adalah orang yang tidak pernah berbohong (Rachels,
2004:316). Keutamaan kejujuran itu kecenderungan karakter yang mengecualikan
tindakantindakan yang tidak sesuai dengan keutamaan dalam mengatasi masalah
yang sulit. Dalam pandangannya, keutamaan kejujuran, yaitu kecenderungan
karater yang mengecualikan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan keutamaan
itu. Oleh karena itu, orang jujur akan mencari solusi untuk mengatasi
masalah-masalah dalam situasi yang sulit.
4. Nilai Moral Kesetiaan
Menurut W.J.S. Poerwodharminta dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ‘kesetiaan’ berasal dari kata dasar ‘setia’ yang berarti “tetap dan
teguh hati (dalam keluarga, persahabatan).” Kesetiaan adalah sikap teguh pada
pendirian dan taat pada janji, aturan atau nilai-nilai yang sudah disepakati
bersama. Kesetiaan merupakan perasaan seseorang yang bersumber dari rasa cinta
kepada kehidupan bersama keluarga dan sahabat, sehingga dapat mewujudkan amal
secara nyata berupa pengorbanan dan kesediaaan menjaga, membela, membantu,
maupun melindungi terhadap kehidupan bersama. Nilai moral kesetiaan merupakan
sikap yang diberikan kepada pihak yang disayangi. Ajaran nilai moral kesetiaan
secara menyeluruh ditanamkan dalam kehidupan keluarga dan lingkungan
persahabatan. Menjalin hubungan keluarga yang lebih erat dan memererat hubungan
satu sama lain dalam keadaan yang sulit bahkan saat temannya akan ditinggalkan
(Rachels, 2004: 320).
Belum ada tanggapan untuk "Teori Moral James Rachels"
Post a Comment