Guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan karena guru merupakan ujung tombak. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pengetahuan dan keterampilan guru.
Pernahkah kita sebagai guru membayangkan apa yang akan terjadi di abad 21?
Pembelajaran abad 21 adalah salah satu tantangan yang harus diantisipasi dan dihadapi dalam dunia pendidikan. Sementara itu, menurut Kemendikbud RI (2013), ada empat ciri abad 21 yang berimplikasi pada bidang pembelajaran.
Empat ciri abad 21 yang berimplikasi pada bidang pembelajaran :
Dari segi kehidupan dan karier, abad 21 menuntut guru untuk fleksibel dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, memiliki keterampilan sosial dan budaya, dan kepemimpinan serta tanggung jawab. Dari segi pembelajaran dan inovasi, guru harus kreatif dan inovatif, berpikir kritis menyelesaikan masalah, serta komunikasi dan kolaborasi. Dari segi informasi, media dan teknologi, guru harus melek informasi, melek media, dan melek TIK.
Dengan demikian, seorang guru di abad 21 harus menguasai 6 keterampilan, yakni :
Jika kita tidak menyiapkan siswa dan siswi dalam menghadapai persaingan hidup di abad 21, maka generasi kita sekarang tidak akan mampu bertahan di masa yang akan datang. Guru–guru di Indonesia pasti mampu menguasai keenam kompetensi inti dalam menghadapi abad 21, sehingga mampu mempersiapkan generasi yang siap menghadapi era abad 21.
Dalam kaitannya dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 yang mengharuskan dunia pendidikan memperbaharui terus kurikulumnya agar tidak ketinggalan jaman. Konteks tidak ketinggalan jaman ini merujuk kepada kebutuhan dunia pendidikan akan kurikulum yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan abad 21.
Seorang siswa di abad 21 ini harus memiliki :
Pernahkah kita sebagai guru membayangkan apa yang akan terjadi di abad 21?
Pembelajaran abad 21 adalah salah satu tantangan yang harus diantisipasi dan dihadapi dalam dunia pendidikan. Sementara itu, menurut Kemendikbud RI (2013), ada empat ciri abad 21 yang berimplikasi pada bidang pembelajaran.
Empat ciri abad 21 yang berimplikasi pada bidang pembelajaran :
- Pertama, tersedianya informasi di mana saja dan kapan saja, berimplikasi bahwa model pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber informasi dan bukan diberi tahu.
- Kedua, ciri komputasi, yaitu penggunaan mesin yang menyebabkan semuanya menjadi lebih cepat, mengharuskan pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah (menanya) dan bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab).
- Ketiga, ciri otomasi, yang mampu menjangkau semua pekerjaan rutin, membuat pembelajaran harus diarahkan untuk melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan) dan berpikir mekanistis (rutin).
- Keempat, ciri komunikasi yang semakin cepat, menuntut pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.
Dari segi kehidupan dan karier, abad 21 menuntut guru untuk fleksibel dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, memiliki keterampilan sosial dan budaya, dan kepemimpinan serta tanggung jawab. Dari segi pembelajaran dan inovasi, guru harus kreatif dan inovatif, berpikir kritis menyelesaikan masalah, serta komunikasi dan kolaborasi. Dari segi informasi, media dan teknologi, guru harus melek informasi, melek media, dan melek TIK.
Dengan demikian, seorang guru di abad 21 harus menguasai 6 keterampilan, yakni :
- Pertama Keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah atau sering dikenal dengan critical thinking and problem solving critical thinking and problem solving adalah Keterampilan atau kemampuan guru untuk menciptakan anak berpikir kritis.
- Kedua Keterampilan bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal dengan collaboration and communication. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam hal bekerjasama dan komunikasi yang baik.
- Ketiga, Keterampilan berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi atau sering dikenal dengan creativity and imagination. Guru harus bisa memancing siswa untuk berpikir kreatif dalam segala bidang yang ada di dunia pendidikan.
- Keempat Keterampilan untuk menjadi warga negara yang baik atau sering dikenal dengan citizenship. Kemajuan Teknologi dan Informasi di abad 21 akan membuat rasa nasionalis berkurang
- Kelima Kemampuan atau keterampilan untuk dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbabagai sumber untuk ditampilkan di Internet atau sering dikenal dengan digital literacy.
- Keenam, kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa atau sering dikenal dengan student leadership and personal development. Guru harus mampu memahami potensi setiap siswa dan mengembangkan potensi tersebut. Setiap anak mempunyai potensi yang berbeda–beda, guru harus mampu meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa dalam mengembangkan potensinya
Jika kita tidak menyiapkan siswa dan siswi dalam menghadapai persaingan hidup di abad 21, maka generasi kita sekarang tidak akan mampu bertahan di masa yang akan datang. Guru–guru di Indonesia pasti mampu menguasai keenam kompetensi inti dalam menghadapi abad 21, sehingga mampu mempersiapkan generasi yang siap menghadapi era abad 21.
Dalam kaitannya dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 yang mengharuskan dunia pendidikan memperbaharui terus kurikulumnya agar tidak ketinggalan jaman. Konteks tidak ketinggalan jaman ini merujuk kepada kebutuhan dunia pendidikan akan kurikulum yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan abad 21.
Seorang siswa di abad 21 ini harus memiliki :
- Creativity and Innovation. Manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang- orang yang kreatif dan memiliki keberagaman ide. Sehingga, dalam dimensi kreatif ini, gurunya pun harus kreatif. Tidak lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level mendeskripsikan sesuatu, namun bagaimana siswa mampu mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
- Critical Thinking and Problem Solving. Yang dimaksud masalah di sini ada dua macam, masalah yang sifatnya akademis dan otentis. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah kognisi yang mereka jalani. Masalah otentis lebih kepada masalah yang sering mereka jumpai sehari-hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
- Communication. Di abad 21, siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi dengan berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT, mereka harus biasa dengan komunikasi yang bertekhnologi. Demikian juga gurunya.
- Collaboration. Ternyata juga, hidup di abad 21 tidak tergantung lagi pada persaingan. Justru, orang-orang sukses di abad ini adalah orang- orang yang bisa bekerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai kepentingan. Siswa harus mampu kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.
Belum ada tanggapan untuk "Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Guru Dan Siswa Dalam Menghadapi Abad 21"
Post a Comment