Model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) merupakan bagian dari penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL). TGT mempunyai banyak kesamaan dengan STAD karena ia dikembangkan oleh orang yang sama yaitu Robert Slavin (dalam Helmi Hasan dkk, 2003) .
Menurut Robert Slavin TGT menghendaki guru menyajikan pelajaran kepada siswa, kemudian siswa belajar dalam kelompoknya . Pada akhir pelajaran siswa tidak menjalani ujian tapi mengikuti turnamen dimana siswa berkompetisi dengan anggota kelompok lainnya dalam rangka mendapat poin atau skor bagi kelompoknya.
Siswa yang mendapat poin sama dengan skornya sebelumnya dalam bidang studi itu, bertanding 3 kali dalam satu pertemuan . Turnamen berisikan sejumlah pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh guru sebelumnya, dan siswa bersaing untuk menjadi yang pertama menjawab secara benar.
Pemenang dari setiap ronde mendapatkan poin yang sama untuk kelompoknya tanpa memperhitungkan tingkat kesulitan soal. Setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk mengumpulkan poin bagi kelompoknya. Guru yang menentukan siapa yang harus berkompetisi untuk setiap ronde dalam turnamen.
Dalam metode TGT, guru perlu mengembangkan sistim untuk menentukan dan mengumumkan keberhasilan kelompok dalam menguasai materi pelajaran. Untuk beberapa siswa mungkin pengumuman tidak begitu penting karena mengetahui bahwa mereka belajar sudah merupakan kepuasan. TGT memerlukan lebih banyak pengorganisasian, tapi juga lebih memotivasi siswa untuk belajar.
Variasi lain dari TGT adalah memberi kemungkinan bagi siswa untuk berkompetisi dalam turnamen sebagai kelompok danbukan sebagai individu. Di akhir pembelajaran dengan metode TGT ini, tim dapat memperoleh penghargaan atau hadiah apabila skor rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu Hadiahnya bisa berupa buku tulis, pensil, permen dan lain sebagainya, tapi tidak boleh berupa uang. Jadi dengan TGT diharapkan siswa dapat belajar dengan bersemangat, penuh tanggung jawab dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Siswa yang kurang berani mengajukan pertanyaan, setelah menggunakan metode TGT dalam proses pembelajaran akan terjadi perubahan, hal ini disebabkan karena tiap-tiap siswa dituntut untuk menguasai dan mengerti terhadap apa yang sedang dipelajari, sebab nantinya diakhir proses, kuis sudah menunggu mereka.
Jadi dengan menggunakan metode pembelajaran TGT aktifitas siswa meningkat, kerjasama mereka baik, yang cepat membantu yang lambat, sebab dalam pembelajaran TGT kerjasama itu sangat penting artinya, keberhasilan kelompok diawali dengan keberhasilan individu. Jika nilai individu tinggi akan menyebabkan nilai kelompok juga tinggi, dan ini akan menjadikan kelompok mereka menjadi kelompok terbaik, kelompok terbaik akan mendapat penghargaan dari guru.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Model Pemelajaran Team Games Tournament (TGT) "
Post a Comment