Mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah pendidikan, figur guru sebagai pendidik mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri.
Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar.
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Lebih lanjut, guru memiliki posisi strategis untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan yang salah satunya diketahui melalui kinerjanya.
Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan kinerjanya. Potensi yang dimiliki guru seringkali perlu diimbangi oleh berbagai faktor baik yang muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun yang terdapat di luar pribadi guru. Dalam menghadapi ber- bagai persoalan peserta didik, guru perlu melakukan bermacam-macam cara untuk mengatasi situasi. Hal tersebut mengandung maksud bahwa guru mengarahkan dirinya, guru menggerak- kan dirinya supaya dapat mengatasi situasi permasalahan yang terjadi. Dalam situasi inilah motivasi diperlukan demi menampilkan kinerja guru.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Latar Belakang hubungan motivasi dan kinerja guru"
Post a Comment