Beranda · Artikel · Motivasi · Merdeka Belajar · Bahan Ajar · PTK · Pembelajaran

Wajibkah guru mengikuti RPP?

Apakah anda pernah melakukan suatu kegiatan tanpa perencanaan? Kegiatan tanpa perencanaan sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dibutuhkan perencanaan yang matang guna menuntun kita melaksanakan setiap tindakan. Begitu pula dengan pembelajaran, pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila direncanakan terlebih dahulu. Tahapan-tahapan pelaksanaannya harus dirumuskan lebih awal untuk menjadi pedoman dan panduan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Dalam dunia pendidikan khususnya guru dikenal dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar.  Karena RPP disusun sendiri oleh guru berdasarkan silabus, maka perencanaan tersebut wajib untuk diikuti dan dilaksanakan.

Pada saat kapan guru tidak mengikuti RPP?
Dalam satu kelas pembelajaran, terdapat beberapa siswa yang berasal dari beberapa latar belakang sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Setiap latar belakang yang berbeda dapat mempengaruhi karakter siswa dan kemampuan menerima pelajaran. Sehingga kemungkinan pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan oleh guru tidak dapat diterapkan pada kelas-kelas tertentu, disinilah dibutuhkan kreatifitas guru untuk menyesuaikan kondisi yang dihadapi, baik metode dan model pembelajaran yang sudah direncanakan ikut menyesuaikan diri agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dengan demikian, guru tidak mutlak untuk mengikuti RPP,  pembelajaran dilangsungkan sesuai dengan karakteristik kelas tetapi tetap diarahkan untuk mencapai indikator yang telah direncanakan. Yang namanya rencana dapat saja berubah kapan pun termasuk disaat rencana tersebut tidak dapat diterapkan.

Apakah mengajar tanpa RPP dapat dilaksanakan?
Pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila terpenuhi beberapa hal seperti materi ajar, guru, siswa, ruangan dan kenyamanan. Tanpa RPP sebenarnya pembelajaran bisa saja dilaksanakan tetapi hasilnya tidak akan optimal, keberhasilan yang dicapai tidak dapat diukur. Tidak ada rujukan keberhasilan berupa indikator, sebab pembelajaran hanya dipandu oleh kemampuan pengetahuan guru dan ketersediaan bahan ajar.

Pernahkah anda mengisi pakaian didalam tas? Misalnya dua buah tas yang besarnya sama, satu tas diisi dengan pakaian teratur, sedangkan tas yang lainnya diisi dengan pakaian “asal masuk”, kemudian bandingkan keduanya mana yang mampu menampung pakaian lebih banyak, seperti itulah proses belajar mengajar. Ketika materi yang diajarkan “asal ajar” maka kemampuan siswa menerima materi tersebut akan berkurang sebaliknya ketika materi yang diajarkan terstruktur maka kemampuan siswa menerima materi akan maksimal, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Bagaimanakah apabila sudah ada RPP ternyata pembelajaran tidak tuntas?
Pada artikel saya yang lainnya telah saya jelaskan alasan melaksanakan PTK bagi guru, dalam artikel tersebut dinyatakan ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan maka ada masalah dalam kelas, pembelajaran yang tidak tuntas walaupun sudah dilaksanakan sesuai dengan RPP berarti terdapat masalah.

Masalah bisa bersumber dari, metode dan model yang digunakan, materi ajar, media, atau faktor internal dan eksternal dari siswa. Untuk menyelesaikannya harus dilakukan penelitian, hasil penelitian berupa solusi itulah yang akan menyelesaikan ketidaktuntasan pembelajaran apabila dilaksanakan dengan jujur dan obyektif.

Seberapa pentingkah RPP bagi guru?
Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada saya, maka secara jujur saya katakan bahwa sangat penting karena tanpa RPP, pembelajaran tidak dapat dilaksanakan. Kita dapat mengetahui pokok bahasan yang diajarkan melalui perencanaan, kita dapat mengintegrasikan media kedalam pembelajaran karena ada perencanaan terlebih dahulu. Bagaimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan agar indikator tercapai harus melalui perencanaan, bagaimana pula dengan bentuk penilaian atau evaluasinya, semuanya melalui perencanaan.

Kalau saya ingin ke suatu daerah dengan mengendarai motor, saya harus menentukan jalur mana yang saya lewati, ketika ada hambatan misalnya pecah ban bagaimana saya menyelesaikannya, perlengkapan apa yang harus saya bawa, berapa liter bensin yang saya butuhkan, dan lain sebagainya. Kebutuhan itu harus tersedia sebelum saya menempuh perjalanan itu, jika tidak, besar kemungkinan saya tidak dapat mencapai daerah tujuan. Intinya sebelum jalan harus direncanakan dulu.


Dengan demikian, guru wajib membuat RPP, tanpa RPP proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik, akan semakin kewalahan membawakan materi ajar bagi guru apabila dikelas yang diampuh terdapat siswa yang kritis. Dengan persiapan yang maksimal dapat mengarahkan situasi kelas ke situasi pendidikan, situasi dimana terjadi interaksi antara guru dan siswa kearah positif, arah pengembangan dan peningkatan kualitas diri.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Wajibkah guru mengikuti RPP?"

Post a Comment