Ups... jangan salah sangka dulu, meramal disini bukan dengan
menggunakan kartu atau menjadi dukun dengan macam-macam mantera. Tetapi begini
maksud saya, sebelum memulai pelajaran, susun perencanaan terlebih dahulu
dengan melihat kondisi siswa anda. Buatlah daftar pediksi-prediksi yang
nantinya akan anda jalankan, ketahuilah bahwa siswa memiliki beragam karakter
yang tidak mungkin bisa disatukan. Kita hanya mencari persamaannya, dari
persamaan karakter itulah akan muncul bentuk aksi atau tindakan selama pembelajaran.
Apa yang perlu diperhatikan?
Yang mesti diperhatikan oleh guru adalah tingkat kesulitan
materi, alokasi waktu, media, kemampuan daya serap siswa, metode, model, dan
sistem penilaian. Semuanya harus sesuai, misalnya materi yang memiliki tingkat kesulitan
tinggi tidak bisa hanya menggunakan alokasi waktu satu kali pertemuan. Pada
siswa yang daya serapnya rendah membutuhkan alokasi waktu beberapa kali
pertemuan. Atau walaupun tingkat kesulitan materi rendah namun tidak didukung
dengan media pembelajaran maka inipun dapat memakai alokasi waktu beberapa kali
pertemuan pula.
Disinilah dibutuhkan kemampuan guru untuk meramalnya. Apakah
rencana pembelajaran yang telah disusun sudah sesuai dengan kondisi kelas yang
dibina? Apakah materi pelajaran yang diberikan dapat dituntaskan selama satu
semester? Apakah pembelajaran yang direncanakan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa? Apakah prestasi belajar siswa dapat meningkat? Apakah semua yang
direncanakan telah anda kuasai? Jika semuanya telah sesuai dan anda yakin
dengan rencana pembelajaran yang telah disusun, maka segeralah untuk memulainya,
jangan sampai anda kehilangan waktu sedetikpun karena akan menentukan proses
pembelajaran berikutnya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Guru harus belajar menjadi peramal"
Post a Comment