Jika hasil mengendalikan proses maka kita akan kehilangan tujuan, sebaliknya jika proses mengendalikan hasil maka tujuan pasti akan tercapai. Itulah alasan utama sehingga kurikulum 2013 mengutamakan proses pada sistem penilaiannya dibandingkan dengan hasil.
“Seribu satu macam cara menuju Roma”, inilah pepatah yang seringkali kita dengar. Pepatah ini pada intinya adalah prosesnya bukan hasilnya. Kalau semata-mata hasil yang kita tekankan pada siswa, maka siswa akan selalu terpaku pada tempatnya, siswa tidak akan berkembang, kemampuannya hanya menerima informasi, mereka tidak akan pernah mampu menganalisis informasi yang diterimanya. Daya kritis siswa tidak akan pernah muncul, akibatnya pembelajaran akan berjalan monoton, tidak ada umpan balik yang terjadi selama pembelajaran sebab siswa tidak mendapatkan ruang untuk mengeksploitasi kemampuannya.
Kalau ini yang terjadi selama pembelajaran, guru akan kesulitan untuk menemukan strategi yang tepat dan efektif guna menuntaskan materi yang diajarkan. Penilaian yang dilakukan oleh guru akan menghasilkan data-data yang tidak akurat dan valid karena kemampuan siswa tidak teridentifikasi dengan baik oleh karena selama pembelajaran berlangsung, siswa tidak memaksimalkan potensi dan kapasitas yang dimilikinya, nilai-nilai yang muncul bukanlah kemampuan maksimal namun nilai yang muncul hanyalah nilai pasif dari siswa.
Akan tetapi apabila pembelajaran ditekankan pada proses bukan hasil maka bagaimanapun cara dan strategi yang diterapkan dan apapun tujuan yang harus dicapai, pembelajaran akan berkembang dengan sendirinya. Siswa menjadi aktif untuk menemukan data dan informasi, mengamati, mencerna, mangasimilasi, menganalisis bahkan dapat menarik sebuah kesimpulan. Kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh siswa sehingga dengan jalan dan cara apapun serta bagaimanapun siswa memecahkan kasus yang diberikan tetap akan membawa mereka pada tujuan yang diharapkan. Dampaknya tentu saja pembelajaran menjadi menarik, variatif, menantang dan memberi kepuasan serta motivasi kepada siswa. Dan inilah tujuan dilaksanakan pembelajaran yang sebenarnya.
Kesimpulannya, jangan pernah mengajar dengan menekankan pada hasil tetapi mulailah bagaimana pembelajaran berproses agar hasil yang dicapai menjadi maksimal. Semoga para guru mau menerima perubahan dan merubah paradigma berpikir lama yang hanya “memberi tahu”bukan mendorong siswa untuk “mencari tahu”. Selamat mengajar semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua terutama para guru yang mulia.
Belum ada tanggapan untuk "Proses lebih penting dari hasil. Guru Wajib Tahu!"
Post a Comment