Beranda · Artikel · Motivasi · Merdeka Belajar · Bahan Ajar · PTK · Pembelajaran

Prinsip-prinsip Interaksi Edukatif


Interaksi edukatif adalah sebuah interaksi yang tidak pernah sepi dari masalah. Dalam rangka menjangkau dan memenuhi sebagian besar kebutuhan anak didik, dikembangkan beberapa prinsip dalam interaksi edukatif. Prinsip-prinsip itu diharapkan mampu menjembatani dan memecahkan masalah yang sedang guru hadapi dalam kegiatan interaksi edukatif. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a) Prinsip motivasi
Dalam interaksi edukatif tidak semua anak didik termotivasi untuk bidang studi tertentu. Motivasi anak didik untuk menerima pelajaran tertentu berbeda-beda, ada anak didik yang memiliki motivasi yang tinggi, ada yang sedang, dan ada sedikit sekali memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini perlu disadari oleh guru agar dapat memberi motivasi yang bervariasi kepada anak didik.

b) Prinsip berangkat dari persepsi yang dimiliki
Setiap anak didik yang hadir di kelas memiliki latar belakang pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Menyadari akan hal ini guru dapat memanfaatkannya guna kepentingan pengajaran. Kebingungan yang guru hadapi di antaranya disebabkan oleh penjelasan guru yang sukar dipahami oleh sebagian besar anak didik. Hal ini terjadi karena penjelasan guru yang mengabaikan pengalaman dan pengetahuan yang bersifat apersepsi dari setiap anak didik.

c) Prinsip mengarah kepada titik pusat perhatian tertentu atau fokus tertentu
Pelajaran yang direncanakan dalam suatu bentuk atau pola tertentu akan mampu mengaitkan bagian-bagian yang terpisah dalam suatu pelajaran. Tanpa suatu pola, pelajaran dapat terpecah-pecah dan anak didik akan sulit memusatkan perhatian. Titik pusat dapat tercipta melalui upaya merumuskan masalah yang hendak dipecahkan, merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab, atau merumuskan konsep yang hendak ditemukan.

d) Prinsip keterpaduan
Salah satu sumbangan guru untuk membantu anak didik dalam upaya mengorganisasikan perolehan belajar adalah penjelasan yang mengaitkan antara suatu pokok bahasan dengan pokok-pokok bahasan yang lain dalam mata pelajaran yang berbeda. Dengan begitu, bahan pelajaran dari setiap pokok bahasan yang diberikan oleh guru dapat dengan mudah diorganisasikan oleh anak didik, sehingga menjadi padu.

e) Prinsip pemecahan masalah yang dihadapi
Masalah perlu pemecahan, bukan dihindari. Menghindari masalah sama halnya tidak mau membina diri untuk terbiasa memecahkan masalah. Namun begitu, masalah jangan dicari. Mencari masalah sama halnya dengan mengundang masalah.

f) Prinsip mencari, menemukan, dan mengembangkan sendiri
Anak didik sebagai individu pada hakikatnya mempunyai potensi untuk mencari dan mengembangkan dirinya. Lingkunganlah yang harus diciptakan untuk menunjang potensi anak didik tersebut. Dalam upaya ini guru tidak perlu berdaya upaya menjejali anak didik dengan segudang informasi, sehingga membuat anak didik kurang kreatif dalam mencari dan menemukan informasi ilmu pengetahuan yang ada dalam buku-buku bacaan

g) Prinsip belajar sambil bekerja
Belajar secara verbal terkadang kurang membawa hasil bagi anak didik. Karena itulah dikembangkan konsep belajar secara realistis, atau belajar sambil bekerja (learning by doing). Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang diperoleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.

h) Prinsip hubungan sosial
Dalam belajar tidak selamanya anak didik harus seorang diri, tetapi sewaktuwaktu anak didik harus juga belajar bersama dalam kelompok. Konsepsi belajar seperti ini dimaksudkan untuk mendidik anak terbiasa bekerja sama dalam kebaikan.

i) Prinsip perbedaan individual
Ketika guru hadir di kelas, guru akan berhadapan dengan anak didik dengan segala perbedaannya. Perbedaan ini perlu guru sadari, sehingga guru tidak akan terkejut melihat tingkah laku dan perbuatan anak didik yang berlainan antara satu dengan yang lainnya.

Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Prinsip-prinsip Interaksi Edukatif"

Post a Comment