Kadangkala kita mudah terperdaya oleh keterangan siswa pada
saat mengatasi masalahnya. Seorang guru harus bijak dalam menilai dan menelaah
tiap keterangan yang diperoleh, misalnya ada siswa yang terlibat perkelahian. Mereka
akan berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai pihak yang benar.
Dalam hal ini, seorang guru harus mencari keterangan atau
kronologi kejadian, temukan sumber masalahnya untuk kemudian berilah keputusan
yang tepat. Jangan hanya mendengarkan secara sepihak karena bisa jadi yang
banyak berbicara menjadi pihak yang salah.
Kehati-hatian dalam menangani masalah siswa sangat
diperlukan, hal ini dapat berakibat pada motivasi belajar siswa. Yang lebih
fatal adalah kemauan siswa untuk melanjutkan pendidikan menjadi hilang karena
mendapatkan perlakuan tidak adil atau karena adanya rasa takut yang dialami
oleh siswa itu sendiri.
Untuk itulah, peran guru sebagai pengayom, pelindung dan
pembina serta orang tua bagi siswa harus selalu dipupuk. Pada usia perkembangan
atau usia sekolah, kondisi kejiwaan siswa masih labil, mereka masih membutuhkan
perhatian, tuntunan, bimbingan dan arahan untuk menemukan jati dirinya sebagai
manusia yang berbudi baik dan luhur.
Mengantar siswa mencapai harapan, diperlukan upaya dan kerja
keras kita semua terutama guru. Dengan demikian guru harus memiliki
keterampilan untuk mendengar, memilah, menemukan, dan memutuskan
perkara-perkara yang berhubungan dengan siswa.
Belum ada tanggapan untuk "Jangan segera percaya dengan alasan siswa"
Post a Comment