Beranda · Artikel · Motivasi · Merdeka Belajar · Bahan Ajar · PTK · Pembelajaran

Bahaya Bagi Guru yang Mengajar Tidak Maksimal

Menjadi guru memang enak, apalagi kalau sudah liburan dimana pegawai lain harus berkutat dengan pekerjaannya. Mendengar anak didik sukses, perasaan semakin bangga, kita lupa dengan segala macam lelah, bahkan timbul perasaan bahwa kitalah pahlawan kesuksesan anak didik tersebut.

Akan tetapi kita tidak pernah menyadari bahwa tugas guru tidak semata-mata berhubungan dengan yang indah-indah. Misalnya saya pernah tulis di blog ini bahwa guru sangat dekat dengan surga, alasannya karena setiap upacara bendera hari senin guru selalu didoakan oleh siswanya, kalau siswanya berjumlah seribuan orang maka setiap hari senin, doa yang dipanjatkan kepada Tuhan ribuan pula jumlahnya. Satu saja yang dikabulkan maka sudah pasti kita menjadi ahli surga.

Bahwa tugas guru juga berhubungan dengan sesuatu yang sangat berbahaya, suatu beban yang mungkin suatu saat tidak akan pernah bisa dipikul. Inilah bahaya yang jarang disadari oleh guru, yang memungkinkan guru menjadi ahli neraka walaupun semua orang mengakui bahwa profesi guru adalah profesi mulia.

Sederhananya begini! Bapak ibu guru, seandainya setiap kali mengajar, kita diberi skor 100 persen. Nilai capaian yang kita peroleh selama satu semester hanya 95 persen maka kita berutang sebesar 5 persen per siswa. Semester berikutnya juga andaikan capaian kita hanya 95 persen maka jumlah utang yang harus kita tanggung sebesar 5%, selama dua semester atau satu tahun pelajaran jumlahnya menjadi 10%. Utang 10% itu baru satu siswa, berapa orang siswa yang anda ajar sampai sekarang atau selama menjadi guru? Silahkan kira-kira sendiri berapa utang yang harus anda pertanggung jawabkan.

Pada saat siswa yang kita ajar dinyatakan “lulus” dari sekolah, kita pasti ikut berbangga. Kita tidak pernah sadari bahwa lulusnya siswa menandakan tertutupnya kesempatan untuk membayar utang mengajar kita.

Sampai disini mungkin kita akan berpikir bahwa “ah... mereka sudah lulus dari sekolah ini, berarti utang mengajar telah lunas”. Bapak ibu guru, tidak semudah ini pemahamannya!. Coba anda bayangkan seandainya masa depan anak tersebut ditentukan oleh 10 persen yang belum kita ajarkan, bagaimana pendapat anda? 

Tentunya itulah tanggung jawab kita! Sebuah tanggung jawab yang saya katakan di atas tadi sebagai utang mengajar yang mesti dibayar. Seandainya 20 persen jumlah siswa yang pernah kita ajar gagal meraih masa depannya akibat utang mengajar kita yang belum dibayar, mampukah anda membayangkan beratnya beban yang harus anda pertanggung jawabkan? Ingatlah bahwa ini akan berlaku selama hidupnya anak didik tersebut, artinya kalau kita bersedekah maka selama sedekah kita masih dimanfaatkan maka selama itu pula pahala akan mengalir kepada kita. Begitu pula dengan persoalan utang mengajar, selama utang mengajar belum dibayar dan anak didik masih tenggelam dalam kegagalannya maka selama itu pula dampak negatif dari utang mengajar akan mengalir pada kita.

Jadi, bapak ibu guru, jangan pernah bermain-main dengan persoalan mengajar. Mengajar merupakan profesi mulia dimata Tuhan, tentu tanggung jawabnya juga sangat berat sebab berhubungan dengan kemuliaannya. Pada intinya, menjadi guru harus selalu maksimal mempersiapkan diri sebelum memberikan pembelajaran di kelas. Jangan sampai justru menumpuk utang mengajar yang kelak wajib dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Artikel keren lainnya:

20 Manfaat SMS Gateway bagi Siswa, Sekolah dan Orang tua

Membentuk kesadaran anak didik sehingga motivasi belajarnya meningkat dapat memanfaatkan sistem SMS Gateway. Sistem ini bisa digunakan untuk mengontrol dan melakukan pengawasan secara terjadwal dan terus menerus secara efektif. Penggunaan sistem SMS Gateway sudah diterapkan hampir semua bidang terutama yang berkaitan dengan sistem pelayanan.

Di dunia pendidikan, beberapa sekolah telah menerapkan sistem SMS Gateway. Pada umumnya mereka membangun kerjasama dengan operator seluler sebagai penyedia layanan SMS Gateway. Sekolah mewajibkan anak didiknya untuk memiliki nomor telepon yang terdaftar melalui sekolah, nomor inilah yang nantinya dipakai untuk mengirim SMS kepada anak didik, SMS bisa berupa pengumuman, pemberitahuan, penilaian, pengawasan, motivasi, jadwal pelajaran, waktu belajar, tugas mandiri, kehadiran dan lain sebagainya.

Apa itu SMS Gateway?

SMS Gateway merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk mengirim dan atau menerima SMS. Penggunaan SMS Gateway dalam dunia bisnis dapat berupa broadcast promosi, servis informasi, penyebaran content produk/jasa dan lain sebagainya. Yang jelasnya bisa dikembangkan sesuai kebutuhan terutama untuk auto replay, pengiriman massal/broad cast message dan pengiriman SMS secara terjadwal.

Sehingga dipastikan bahwa sistem SMS Gateway sangat bermanfaat bagi sekolah. Berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan setelah sekolah menerapkan sistem SMS Gateway. 

  1. Mengirim pengumuman kepada siswa dan orang tua siswa
  2. Mengirim informasi jadwal pelajaran, ulangan, rapat, kegiatan eskul dan lain-lain
  3. Mengirim informasi tentang kehadiran siswa dan nilai siswa kepada siswa dan orang tua siswa
  4. Mengirim informasi tentang bantuan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana
  5. Sebagai SMS Center dan layanan pengaduan
  6. Mengirim ucapan selamat kepada siswa dan orang tua dengan tujuan untuk mempererat hubungan dengan orang tua siswa
  7. Jika ada donatur, sekolah dapat mengirim ucapan terima kasih
  8. Mengirim laporan keuangan penggunaan dana sumbangan, bantuan dan lain sebagainya
  9. Meluruskan isu-isu negatif tentang kejadian atau peristiwa yang mendiskreditkan sekolah
  10. Mengirim kalimat nasehat dan motivasi kepada siswa
  11. Mengirim kalimat pemberitahuan dan pertanyaan yang berisi tentang kegiatan siswa pada saat itu dengan harapan terjadi umpan balik dari siswa 
  12. Melalui operator seluler, sekolah dapat melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi atas penggunaan HP siswa.
  13. Menghemat biaya dan waktu karena dapat dilakukan secara massal.
  14. Sangat efektif dan tepat sasaran terhadap penyebaran informasi, undangan, pemberitahuan, teguran dan sebagainya.
  15. Media komunikasi yang tepat dan cepat antara sekolah dan orang tua siswa dalam rangka penguatan atas tindakan dan program pembelajaran.
  16. Mengirim informasi tentang content-content yang bermanfaat bagi siswa kepada orang tua siswa.
  17. Mengirim informasi tentang tata tertib siswa secara terus menerus kepada siswa dan orang tua.
  18. Mengirim jenis pelanggaran yang pernah dilakukan oleh siswa kepada orang tua
  19. Media sosialisasi terhadap program-program terbaru sekolah kepada orang tua siswa termasuk penerapan kurikulum 2013 dan bentuk kerjasama orang tua yang harus dilakukan orang tua siswa atas penerapan kurikulum 2013.
  20. Mengirim informasi tentang psikologi siswa pada saat Proses Belajar Mengajar kepada orang tua siswa

Artikel keren lainnya:

4 Kunci keberhasilan inovasi pembelajaran

Dunia pendidikan memiliki berbagai permasalahan, umumnya bersumber dari keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran. Guru harus mampu menemukan inovasi pembelajaran yang tepat guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Masa kini, inovasi pembelajaran merupakan salah satu elemen keberhasilan pembelajaran mengingat tantangan yang semakin berat di tambah lagi dengan persaingan yang semakin kompetitif.

Atas dasar itulah sehingga beragam inovasi pembelajaran telah lahir, namun hanya sedikit yang berhasil diterapkan. Agar inovasi pembelajaran dapat berhasil dan bermanfaat bagi dunia pendidikan maka ada empat hal yang harus diperhatikan.

1. Konsep yang jelas
Sebelum merancang dan membuat inovasi pembelajaran, perumusan konsep harus jelas dan mudah dipahami. Guru harus penguasai konsep tersebut agar pelaksanaannya tidak menimbulkan masalah baru atau mengaburkan tujuan yang diharapkan.

2. Integrasi berbagai inovasi pembelajaran
Inovasi pembelajaran dirancang untuk memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga memudahkan siswa untuk memahami dan menguasai konsep materi yang diajarkan. Kehadiran berbagai inovasi pembelajaran merupakan kunci sukses keberhasilan pembelajaran. Olehnya itu, perlu ada upaya untuk menemukan inovasi pembelajaran baru yang lahir dari peleburan dari barbagai inovasi pembelajaran.

3. Keterbukaan
Inovasi pembelajaran harus bersifat terbuka agar dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan atas berbagai kelemahan yang dimiliki. Tujuannya adalah agar dapat dianalisis dan dapat dilakukan tindakan antisipasi secara cepat dan akurat.

4. Sinergi antar semua elemen
Dalam pelaksanaannya dibutuhkan kerjasama semua elemen, semua harus berjalan secara sinergi sehingga masing-masing elemen saling menguatkan.


Artikel keren lainnya:

Saatnya sekolah mengetuk pintu rumah warga

Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan tidak dapat dilaksanakan hanya pada wilayah sekolah saja, namun harus meluas menjadi wilayah di sekitar sekolah sebagai sumber penyebab menurunnya minat baca siswa terhadap buku pelajaran atau buku-buku lainnya.

Sekolah harus menjadi perintis gerakan yang merubah persepsi yang selama ini terjadi di masyarakat bahwa membaca buku adalah sumber informasi menjadi membaca buku adalah sumber ilmu dan inspirasi. Olehnya itu, diperlukan sebuah gerakan yang dimulai oleh sekolah yakni “gerakan sekolah mengetuk pintu rumah warga”. Gerakan ini akan bermanfaat bagi peningkatan minat dan budaya baca masyarakat sehingga terjadi perubahan pola pikir masyarakat terhadap fungsi membaca yang nantinya akan memperkuat karakter dan kepribadian bangsa.

“Gerakan sekolah mengetuk pintu rumah warga” akan membentuk komunitas-komunitas baca di masyarakat. Pengaruh komunitas baca yang terbentuk di masyarakat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini akan membawa dampak positif bagi pembelajaran di sekolah karena minat baca dan motivasi belajar siswa lahir dari kondisi lingkungan yang gemar membaca.

Keberhasilan “gerakan sekolah mengetuk pintu rumah warga” membutuhkan kolaborasi semua elemen di masyarakat, mulai dari pemerintah, orang tua, LSM, pihak swasta dan lembaga-lembaga lainnya. Kerjasama ini diperlukan guna menyiapkan segala sarana dan prasarana pendukung misalnya perpustakaan-perpustakaan mini, buku-buku, dan lain sebagainya. Agar gerakan ini tidak membebani masyarakat maka harus bersifat gratis sehingga bisa menyentuh semua lapisan masyarakat tanpa kecuali.

Sudah saatnya pemerintah merubah kebijakan pendidikan, kebijakan yang pada mulanya hanya fokus pada dunia pendidikan formal menjadi kebijakan yang menyentuh budaya masyarakat disekitar sekolah. Keberhasilan program pendidikan harus dimulai dari perubahan budaya di sekitar sekolah yang memandang sekolah sebagai tempat mencari ilmu menjadi lingkungan masyarakat sebagai tempat menemukan inspirasi melalui gerakan membaca. Inilah tantangan nyata yang harus dituntaskan agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Artikel keren lainnya:

Inilah yang harus dilakukan oleh guru tentang kejahatan terorisme

Peran dunia pendidikan guna menangkal kasus kejahatan terorisme sangat vital. Kejahatan terorisme tidak hanya berkaitan dengan ledakan BOM namun semua yang berkaitan dengan kasus teror yang menyebabkan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Kejahatan terorisme dapat berupa kejahatan narkoba, kriminalitas, pelanggaran terhadap hukum dan lain sebagainya.

Olehnya itu, pelaku kejahatan terorisme dapat kepada siapa saja termasuk siswa. Olehnya itu, guru diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman tentang terorisme sejak usia dini. Berikut beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh guru dan sekolah yang berkaitan dengan kejahatan terorisme.


  1. Sediakan waktu bicara pada siswa tentang kejahatan terorisme. Siswa sering menjadikan guru tempat mencari informasi dan pemahaman tentang apa yang sedang terjadi
  2. Bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terverifikasi, jangan membuka ruang terhadap rumor dan  isu yang bersifat spekulasi
  3. Beri kesempatan siswa untuk mengungkapkan perasaannya tentang kejahatan yang terjadi, nyatakan dengan jelas rasa duka kita terhadap para korban dan keluarganya
  4. Arahkan rasa kemarahan pada sasaran yang tepat, yaitu pada pelaku kejahatan, bukan pada identitas golongan tertenu yang didasarkan pada prasangka
  5. Kembali pada rutinitas normal, terorisme akan sukses apabila mereka berhasil mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kehidupan kebangsaan kita
  6. Ajak siswa berpikir positif, ingatkan bahwa negara kita telah melewati banyak tragedi dan masalah dengan tegar, gotong royong, semangat persatuan dan saling menjaga
  7. Ajak siswa berdiskusi dan mengapresiasi kerja Polisi, TNI dan petugas kesehatan yang melindungi dan melayani serta membantu kita dimasa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror




Artikel keren lainnya:

Sejarah awal mula Pemberian nama Istana Merdeka

Sebagaimana kita ketahui bahwa istana merdeka adalah tempat kediaman resmi presiden, berbagai kegiatan kenegaraan dilaksanakan di dalam istana ini. Kemegahan dan kewibawaan istana merdeka merupakan simbol kedaulatan bangsa. Akan tetapi mungkin hanya sedikit orang yang tahu tentang sejarah pemberian nama istana merdeka apalagi tentang awal berdirinya istana merdeka.

Perlu diketahui bahwa Istana Merdeka didirikan sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Pada mulanya istana ini bernama Istana Gambari Jakarta. Sementara itu dilokasi yang sama juga didirikan sebuah istana yang diberi nama Istana negara, didirikan pada tahun 1796 jauh sebelum Indonesia merdeka. Semula istana ini adalah rumah Jacob Andries Van Braam, beliau adalah Residen Belanda pertama untuk Surakarta, seorang Residen Belanda yang kaya raya dibawah masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels. Kemudian pada tahun 1873 dibangun pula sebuah istana yang diberi nama Istana Gambari.

Kedua bangunan itu berada di kawasan yang dimasa lalu bernama Weltervreden (dalam bahasa Belanda berarti ”sangat memuaskan”) merupakan kantung permukiman orang-orang Belanda dan terhitung paling elit. Weltervreden kala itu dikenal sebagai kota yang tertata cantik dengan pohon-pohon yang dipangkas rapi seperti di taman-taman Eropa. Pejabat-pejabat dan saudarag-saudagar kaya Belanda segera membangun rumah-rumah besar di Weltervreden.

Istana Negara dan Istana Merdeka dibangun mengikuti konsep rumah panggung untuk memperhitungkan kemungkinan banjir atau pasang surut air. Konsep rumah panggung itu juga berfungsi sebaga sarana aliran udara (ventilasi) untuk menyejukkan isi bangunan. Dengan hadirnya teknologi penyejuk udara di masa modern, bagian bawah ini kemudian ditembok dan diubah menjadi berbagai ruang layanan, seperti dapur, gudang, dan sebagainya.

Gaya arsitektur Pallado tampak jelas dari eksterior kedua gedung ini yang menampilkan saka-saka bercorak Yunani. Ada enam saka bundar laras Doria di bagian depan Istana Merdeka, sedangkan bagian depan Istana Negara menonjolkan 14 saka dengan laras yang sama. Kesan arsitektur Palladio juga terlihat pada bingkai-bingkai jendela dan pintu yang besar disamping lengkung-lengkung gapura di kedua sisi Istana Merdeka. Kedua Istana Jakarta ini mempunyai ciri yang hampir mirip, yaitu serambi depan yang luas dan terbuka. Di Istana Merdeka, serambi itu dicapai dengan mendaki 16 anak tangga batu pualam, langsung dari arah depan. Di Istana Negara, serambinya yang sedikit lebih sempit dicapai dari dua anak tangga di sisi kanan dan kiri, dan bagian depannya ditutup dengan pagar balustrada.

Pemberian nama itu mempunyai latar sejarah tersendiri. Pada tanggal 27 Desember 1949 Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat. Acaranya berlangsung di dua tempat: di Istana Gambir, Jakarta, Indonesia, dan Istana Dam, Amsterdam, Belanda. Di Istana Gambir, Wakil Tinggi Mahkota Belanda A.H.J. Lovink melakukan upacara itu di hadapan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia.

Karena perbedaan waktu antara Amsterdam dan Jakarta, upacara di Istana Gambir itu dimulai menjelang senja. Matahari sudah hampr terbenam ketika lagu kebangsaan Belanda Wilhelmus berkumandang mengiringi bendera Merah-Putih-Biru untuk terakhir kalinya merayap turun dari puncak tiangnya. Masyarakat yang berkumpul di luar halaman Istana Gamir bersorak-sorak menyaksikan turunnya bendera tiga warna itu. Sorak-sorai kian gemuruh setelah kemudian lagu kebangsaanIndonesia Raya dikumandangkan mengantar bendera Merah-Putih ke puncak tiang. ”Merdeka ! Merdeka! Hidup Indonesia!”.

Kobaran pekik ”Merdeka” pada senja bersejarah itulah yang kemudian menggerakkan Bung Karno untuk mengubah nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka.

Artikel keren lainnya:

Reputasi guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

Seringkali kita dihadapkan dengan kata “wibawa”. Guru harus memiliki kewibawaan di mata siswa, agar tercipta kepercayaan siswa terhadap guru. Kewibawaan tidak lahir serta merta pada saat seseorang menjadi guru. Kewibawaan harus dibangun, bangunan kewibawaan adalah sikap dan perbuatan positif dari guru melalui hubungan komunikasi yang baik yang bersifat pendidikan.

Untuk memperkuat kewibawaan seorang guru di mata siswa, diperlukan segala upaya yang bernilai manfaat. Upaya-upaya dimaksud akan mempengaruhi reputasi seseorang terutama guru, guru yang memiliki reputasi tinggi dapat meningkatkan kewibawaan guru dimata siswa.

Dampak dari reputasi yang baik akan menambah tingkat kepercayaan siswa, yang pada gilirannya akan meningkatkan pula daya terima siswa terhadap guru dimaksud. Hal ini akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa, timbulnya kecintaan siswa terhadap guru dan timbulnya dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan perubahan sikap dan prilaku sesuai dengan arahan guru.

Dengan demikian, pemberian layanan harus maksimal agar dapat dirasakan oleh siswa, pendekatan langsung sangat dibutuhkan untuk membangun persepsi dan citra yang baik. Tujuannya semata-mata agar terjadi perubahan pola pikir dan budaya siswa sehingga meningkatkan pemahaman siswa tentang betapa pentingnya pendidikan. 

Artikel keren lainnya:

Sejarah berdirinya Istana Bogor

Salah satu Istana Kepresidenan yang paling favorit bagi para pemimpin baik dimasa sebelum kemerdekaan sampai dengan masa sesudah kemerdekaan adalah Istana Bogor. Pada mulanya istana ini bernama Puri Buitenzorg. Puri ini didirikan pada pertengahan abad ke 18 atau pada tahun 1745, disebuah wilayah yang sekarang bernama Bogor. 

Pada waktu Puri Buitenzorg didirikan, wilayah ini masih berupa kampung yang terletak di bantaran sungai Cisadane dan sungai Ciliwung, suasana yang sejuk dan tenang membuat Gubernur Jenderal Hindia Belanda Gustaaf Willem Baron Van Imhoff tertarik untuk membuat tempat peristrahatan yang beriklim sejuk dan subur apalagi daerah ini jauh dari hingar bingar Batavia (Jakarta) kala itu. 

Gaya arsitektur Istana Puri Buitenzorg meniru gaya bagunan Istana Blienheim, puri kediaman Duke of Malborough yang terletak di dekat Oxford, Inggris. Buitenzorg sendiri merupakan sebuah kata Belanda yag berarti tanpa peduli, without worry atau carefree dalam bahasa Inggris, sans souci dalam bahasa Perancis. Buitenzorg adalah nama yang tepat untuk tempat tetirah agar melupakan berbagai urusan.

Kemudian, seiring pergantian para gubernur jenderal hindia belanda, Istana Bogor juga mengalami berbagai perubahan dan penambahan. Berikut beberapa perubahan Istana Bogor sehingga tampak seperti sekarang ini:
  1. Gubernur Jenderal Raffles melakukan pemugaran bangunan, penambahan kebun disekeliling istana menjadi bergaya Inggris. Pembangunan kebun raya disekeliling istana, pembangunan Hortus Bororiensis guna menghimpun dan melestarikan kekayaan ragam tumbuh-tumbuhan. Tahun 1844, dibangun pula Herbarium Bogoriensis untuk menyimpan berbagai data tentang flora Nusantara.
  2. Untuk melengkapi koleksi animal di kebun raya Bogor, maka Gubernur Jenderal Raffles mendatangkan enam pasang rusa dari perbatasan Nepal dan India.
  3. Pembangunan sebuah menara di atas gedung induk, tepat dibawah menara terdapat tempat untuk para musisi memainkan musik bila diselenggarakan pesta-pesta dansa.
  4. Pada tahun 1954, di halaman Istana Bogor yang luas juga dibangun dan dipugar lima buah pavilion – Amarta, Madukara, Pringgodani, Dwarawatim dan Jodipoti yang lebih dikenal dengan Paviliun 1, 2, 3, 4, dan 5 – yang terpisah agak jauh dari bangunan-bangunan utama Istana. Salah satunya, sebuah pavilion kecil yang kini dikenal sebagai Paviliun Amarta (atau paviliun 2), adalah tempat kesukaan Bung Karno. Ia sering menginap di Paviliun Amarta ini bila sedang berada di Istana Bogor.
  5. Hamparan rumput Istana juga dihiasi dengan beberapa tempayan-tempayan besar tanah liat, yang dibuat pada masa Bung Karno. Dari masa penjajahan Belanda masih tertinggal beberapa tempayan asli dari Cina.

Dan masih banyak lagi perubahan-perubahan yang terjadi di Istana Kepresidenan Bogor, selain yang dilakukan oleh para Gubernur Jenderal Hindia Belanda juga dilakukan oleh para Presiden RI mulai dari Soekarno sampai dengan sekarang.


Artikel keren lainnya:

Kiat menjadi guru berprestasi

Siapakah guru yang berprestasi? Apakah guru yang memiliki sederet penghargaan? Apakah guru yang sering mengikuti pelatihan, seminar atau simposium? Apakah guru yang banyak melahirkan karya ilmiah? Apakah guru yang pernah mengikuti lomba guru berprestasi? Atau apakah guru yang telah melahirkan peserta didik yang banyak menjuarai lomba?

Dari sekian banyak guru yang ada, hanya sebagian kecil guru yang dapat dikelompokkan sebagai guru berprestasi. Guru prestasi adalah guru yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, akademik dan sosial. Kemampuan guru menguasai keempat kompetensi ini dapat mengantarkan guru menjadi guru berprestasi.

Untuk menguasai keempat kompetensi di atas, guru harus selalu meningkatkan pengetahuannya melalui pelatihan, seminar, simposium dan lain sebagainya. Untuk memperkuat daya analisis dan kritis terhadap segala bentuk permasalahan yang terjadi didunia pendidikan khususnya terhadap peserta didik maka guru harus selalu menggali permasalahan tersebut melalui penelitian. Penelitian ini akan melahirkan berbagai karya ilmiah yang menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi sehingga bisa menjadi pedoman tindakan berikutnya. 

Tentunya, kemampuan ini dapat membawa guru memperoleh berbagai penghargaan misalnya melalui lomba guru berprestasi karena terobosan dan karya-karya inovatif yang berguna pada dunia pendidikan. Dampaknya akan menyentuh langsung pada peningkatan prestasi belajar siswa sehingga lahirlah siswa-siswa yang berprestasi yang berhasil menjuarai berbagai ajang lomba.

Dengan demikian, untuk menjadi guru yang berprestasi, langkah yang harus ditempuh oleh guru adalah berupaya meningkatkan penguasaan empat kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi akademik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.


Artikel keren lainnya:

Pengertian pembelajaran aktif dan karakteristiknya

Semua siswa memiliki bakat dan minat yang berbeda, bagi pendidik inilah potensi yang harus dikembangkan agar dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Dengan demikian membutuhkan suatu model pembelajaran yang bisa merangsang peserta didik lebih aktif memainkan perannya selama proses belajar mengajar berlangsung.

Di dalam dunia pendidikan, dikenal adanya pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang dikelola dengan memperbanyak membuka ruang kepada siswa untuk lebih kreatif dan aktif sehingga tercipta suasana belajar yang sesuai dengan konsep dan makna melalui berbagai kegiatan yang didukung oleh berbagai informasi dan sumber belajar berdasarkan potensi dan karakteristik yang mereka miliki. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta didik diarahkan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan agar memiliki kemampuan analisis dan sintesis.

Pemberian stimulus dan respons peserta didik dapat melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Pembelajaran aktif yang dilaksanakan oleh guru akan membantu ingatan peserta didik karena setiap materi pelajaran dikatikan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman hasil dari aktivitas setiap kegiatan siswa sebelumnya. 

Karakteristik pembelajaran aktif

Pembelajaran aktif tentunya berbeda dengan strategi pembelajaran konvensional, pembelajaran aktif lebih menekankan pada kegiatan untuk menemukan, proses belajar berpusat pada anak didik dan dilaksanakan secara menyenangkan sehingga kadang orang menyamakan pembelajaran aktif dengan model pembelajaran bermain.

Adapun karakteristik dari pembelajaran aktif antara lain:
  1. Pembelajaran lebih ditekankan para proses penemuan informasi sehingga siswa dituntut untuk mengembangkan keterampilan, pemikiran dan daya analisisnya
  2. Pemberian kebebasan kepada peserta didik sehingga lebih aktif selama pembelajaran
  3. Kegiatan yang dominan yang dilaksanakan oleh peserta didik seperti membaca, melihat, mendengar, melakukan eksperimen, dan berdiskusi tentang materi pelajaran
  4. Pemberian tugas ditujukan untuk mendorong siswa lebih aktif sehingga melahirkan situasi yang tidak kaku, terjadi umpan balik yang baik baik antara siswa dan siswa maupun dengan guru.
  5. Guru bertindak sebagai salah satu sumber belajar, bukan satu-satunya sumber belajar seperti yang terjadi pada pembelajaran konvensional selama ini.
  6. Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan kompetensi siswa secara utuh dan seimbang.
  7. Proses pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan kemajuan belajar siswa menguasai konsep dan makna suatu materi.
  8. Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kemajuan siswa dalam hal keterampilan, pengetahuan dan sikap


Agar proses pembelajaran dengan model pembelajaran aktif berhasil sesuai yang diharapkan sehingga kendala-kendala seperti tingkat keaktifan siswa kurang, maka guru harus memperhatikan beberapa hal berikut :
  1. Tujuan pembelajaran harus disampaikan dengan jelas dan dipahami oleh siswa
  2. Berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik dijelaskan secara detail dan dimengerti dengan jelas oleh peserta didik
  3. Guru harus tepat menentukan materi yang menggunakan model pembelajaran aktif
  4. Kemampuan guru merangsang siswa agar lebih aktif sangat diperlukan


Artikel keren lainnya:

Inilah yang harus dilakukan oleh sekolah terkait dengan tindak kekerasan

Salah menangani tindak kekerasan di sekolah dapat merepotkan pihak sekolah karena besar kemungkinannya berujung pada ranah hukum. Akibatnya proses belajar mengajar menjadi terganggu karena fokus warga sekolah menjadi terpecah. Untuk mencegah tindak kekerasan membutuhkan langkah penanggulangan yang harus diketahui oleh semua warga sekolah termasuk orang tua siswa.

Dalam Permendikbud Nomor 82 tahun 2015, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh warga sekolah. Langkah dimaksud antara lain:

  1. Wajib memasang PAPAN INFORMASI tindak kekerasan di serambi sekolah yang mudah dilihat dan memuat informasi untuk pelaporan serta permintaan bantuan.
  2. Guru/kepsek wajib segera melaporkan kepada orangtua/wali jika ada dugaan/gejala kekerasan;
  3. Menyusun, mengumumkan dan menerapkan Prosedur Operasi Standar (POS) berisi langkah-langkah wajib warga sekolah untuk mencegah tindak kekerasan;
  4. Membentuk tim pencegahan kekerasan: dari unsur guru, siswa dan orangtua;
  5. Bekerjasama dengan lembaga psikologi, pakar pendidikan dan organisasi keagamaan untuk kegiatan yang bersifat edukatif.


Papan Informasi tindak kekerasan minimal memuat :

Kontak pelaporan dan permintaan bantuan:
  • Nomor telepon sekolah
  • Telepon Dinas Pendidikan Kota / kabupaten
  • Telepon Polsek 
  • Telepon Polres 
  • Laman pengaduan http://sekolahaman.kemdikbud.go.id
  • SMS Kemdikbud : 0811-976-929
  • Telepon Kemdikbud: 021-5790-3020 atau 021-570-3303
  • Email Kemdikbud: laporkekerasan@kemdikbud.go.id

Artikel keren lainnya:

Cara menciptakan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya

Seluruh warga sekolah baik siswa, guru, TU, orang tua dan elemen lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masing-masing memiliki peran yang dapat mendorong peningkatan mutu dan kualitas pendidikan terutama pada satuan pendidikan. Olehnya itu diperlukan interaksi yang sinergi agar terbangun komunikasi positif.

Pada tahun ajaran baru, peserta didik baru perlu diperkenalkan tentang etika dan etiket dalam berkomunikasi. Komunikasi ditujukan untuk menciptakan sekolah yang menyenangkan, sekolah yang memiliki situasi bagaikan taman bermain sehingga anak didik menjadi betah dan termotivasi untuk memacu dirinya belajar dan mencintai pendidikan. Bila hal ini terwujud maka proses transfer ilmu pengetahuan menjadi lebih mudah dilaksanakan.

Olehnya itu, sekolah harus menciptakan budaya yang ramah yang disenangi oleh semua warga sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan. Misalnya pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun.

Agar hubungan komunikasi tercipta secara positif dan bernilai edukasi maka dapat dimulai dengan pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati, empati, dan saling menghargai, serta sportif pada saat orientasi peserta didik baru.




Artikel keren lainnya:

Pentingnya identifikasi potensi diri peserta didik

Salah satu langkah yang jarang dilaksanakan oleh guru adalah mengajak siswa untuk mengetahui potensi yang dimilikinya. Padahal keberhasilan suatu pembelajaran tergantung bagaimana siswa mengenal dirinya, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui bakat dan minat yang dikuasainya, dan mengetahui prestasi yang pernah diraihnya.

Identifikasi potensi diri peserta didik dapat meningkatkan motivasi, semangat dan cara belajar yang efektif. Agar peserta didik bisa mengenal potensi dirinya maka pembelajaran dapat dilaksanakan dengan metode bentuk quantum learning (speed reading, easy writing, mind mapping, super memory system)

Diharapkan melalui pembelajaran ini dapat menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri siswa. 

Artikel keren lainnya:

10 Tindak Kekerasan yang sering terjadi di sekolah, guru dan orang tua harus tahu!

Dalam Permendikbud nomor 82 tahun 2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan  di lingkungan satuan pendidikan dijelaskan bahwa tindak kekerasan adalah perilaku yang dilakukan secara fisik, psikis, seksual, dalam jaringan (daring), atau melalui buku ajar yang mencerminkan tindakan agresif dan penyerangan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan dan mengakibatkan ketakutan, trauma, kerusakan barang, luka/cedera, cacat, dan atau kematian.

Berikut beberapa tindak kekerasan yang seringkali terjadi di sekolah berdasarkan permendikbud nomor 82 tahun 2015 pasal 6: 
  1. pelecehan merupakan tindakan kekerasan secara fisik, psikis atau daring; 
  2. perundungan merupakan tindakan mengganggu, mengusik terus-menerus, atau menyusahkan; 
  3. penganiayaan merupakan tindakan yang sewenang-wenang seperti penyiksaan dan penindasan; 
  4. perkelahian merupakan tindakan dengan disertai adu kata-kata atau adu tenaga; 
  5. perpeloncoan merupakan tindakan pengenalan dan penghayatan situasi lingkungan baru dengan mengendapkan (mengikis) tata pikiran yang dimiliki sebelumnya; 
  6. pemerasan merupakan tindakan, perihal, cara, perbuatan memeras; 
  7. pencabulan merupakan tindakan, proses, cara, perbuatan keji dan kotor, tidak senonoh, melanggar kesopanan dan kesusilaan; 
  8. pemerkosaan merupakan tindakan, proses, perbuatan, cara menundukkan dengan kekerasan, memaksa dengan kekerasan, dan/atau menggagahi; 
  9. tindak kekerasan atas dasar diskriminasi terhadap suku, agama, ras, dan/atau antargolongan (SARA) merupakan segala bentuk pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada SARA yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan atas hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan; 
  10. tindak kekerasan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.


Artikel keren lainnya:

Inilah 5 Permendikbud yang wajib dimiliki oleh sekolah

Banyaknya peristiwa yang terjadi disekolah baik oleh siswa maupun guru yang mengandung unsur pidana adalah akibat dari kesalahpahaman dalam memahami hak dan kewajiban. Olehnya itu, pemerintah dalam hal ini kemdikbud menerbitkan beberapa regulasi guna menjamin hak anak didik mendapatkan kebebasan dan pendidikan serta guru agar dalam tindakannya tetap tidak melanggar hukum. Beberapa regulasi dimaksud dapat anda download melalui link berikut.

1. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan

Permendikbud ini mengatur tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan yang mengatur tata cara pencegahan dan penanggulangan kekerasan, dimana salah satunya terkait kekerasan seksual.

Ada tiga poin penting dari permendikbud ini, pertama tentang penanggulangan yang mengharuskan sekolah, guru, dan pemerintah daerah untuk secara sigap dan tertata melakukan segala langkah penanggulangan terhadap tindak kekerasan yang telah dan sedang terjadi. Kedua, pemberian sanksi untuk pelaku tindak kekerasan atau pelaku pembiaran/ pengabaian tindak kekerasan. Dan yang ketiga tentang tindakan pencegahan yang mengharuskan sekolah, guru, dan pemerintah daerah untuk menyusun langkah-langkah pencegahan tindak kekerasan, termasuk penyusunan prosedur anti kekerasan dan pembuatan kanal pelaporan, berdasarkan pedoman yang diberikan oleh Kemdikbud


2. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang KawasanTanpa Rokok di Lingkungan Sekolah

Regulasi ini dibuat dengan pertimbangan rokok sebagai salah satu pemicu tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Selain itu, sasaran utamanya adalah guna menciptakan sekolah sebagai lingkungan yang sehat bagi anak dan semua elemen.


3. Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan

Demi menjaga mutu dan kualitas materi dan konten buku pelajaran tetap sesuai dengan kurikulum maka diterbitkanlah regulasi yang khusus mengatur tentang buku. Selain itu, permendikbud ini juga mewajibkan para pelaku penerbitan (penulis, editor, illustrator, penilai, dan lainnya) menyebutkan CV lengkapnya sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap buku. 


4. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah

Banyaknya kasus kekerasan yang bermula saat masa orientasi siswa baru membutuhkan sebuah regulasi yang bisa mengatur tentang batasan pelaksanaan dan sanksi yang mengikat bagi semua elemen pendidikan pada satuan pendidikan. Aturan ini penting dimiliki oleh sekolah guna meminimalisir tingkat kesalahan selama masa orientasi siswa.


5. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

Dalam menumbuhkan pudi pekerti maka orang tua siswa perlu melaksanakan kegiatan positif seperti gerakan literasi. Permendikbud ini tentunya mengatur kerjasama orang tua siswa dengan pihak sekolah sehingga terdapat sinergi dalam pelaksanaannya dan dapat berlangsung dengan baik.


Kelima permendikbud di atas membutuhkan sosialisasi kepada semua warga sekolah, agar setiap langkah dan tindakan membuahkan hasil yang baik sehingga kedepan antara hak anak dan guru serta kewajiban yang harus dipenuhi mendapatkan jaminan tanpa harus berujung pada persoalan hukum.

Artikel keren lainnya:

6 Simpul pendidikan yang wajib diketahui

Pendidikan bagaikan beberapa utas tali yang saling terkait, masing-masing tali mengikat beban dan materi yang berbeda-beda namun akan membentuk satu tujuan. Kekuatan tali tergantung bagaimana simpul-simpulnya terikat satu sama lainnya. Yang manakah simpul yang wajib diketahui guna memperkokoh bangunan dunia pendidikan?

1. Kurikulum
Kurikulum menyangkut pedoman yang harus dijalankan oleh semua elemen seperti sekolah, guru, siswa, orang tua, pemerintah dan lingkungan. Selama perjalanan pendidikan kita sudah mengenal beberapa kurikulum misalnya kurikulum 2013, KBK, KTSP, 94 dan lain-lain.

2. Pendidikan formal dan non formal
Pendidikan formal yang kita ketahui terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Jenjang pendidikan ini harus berkesinambungan, masing-masing jenjang menguatkan jenjang lainnya. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan diluar pendidikan formal. Kehadiran pendidikan non formal dapat memperkuat pendidikan formal misalnya pelaksanaan kegiatan eskul yang diadakan diluar jam sekolah.

3. Komite sekolah
Komite sekolah merupakan organisasi yang mewadahi orang tua peserta didik. Komite sekolah berperan melaksanakan program-program pendukung yang tidak dapat dilaksanakan oleh pihak sekolah. 

4. Organisasi profesi
Guna meningkatkan kompetensi tenaga pendidik diperlukan wadah yang bisa menjadi pengayom, yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak guru. Peran organisasi ini sangat vital sehingga perlu dukungan penuh dalam menjalankan setiap program kerjanya. Organisasi profesi misalnya PGRI, IGI dan lain sebagainya.

5. Organisasi kepemudaan
Organisasi ini biasanya memiliki unit di tingkat sekolah. Kehadiran unit organisasi dalam lingkungan sekolah berfungsi untuk membentuk karakter dan jiwa peserta didik, melatih kemandirian, tanggung jawab, kepemimpinan dan pengetahuan tentang kehidupan. Organisasi ini misalnya Gerakan Pramuka dan PMI, ditingkat sekolah dikenal dengan gudep pramuka dan PMR.

6. Pemerintah
Kehadiran pemerintah dalam memperkuat dunia pendidikan lahir dalam bentuk kebijakan-kebijakan, pelatihan, bantuan sarana prasarana, dan fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah bukan hanya pemerintah pusat tetapi semua level mulai dari pusat, propinsi dan kabupaten/kota

Kalau keenam simpul ini bersatu dalam ikatan yang sama maka dunia pendidikan akan menemukan rohnya. Gerakan-gerakan yang ditujukan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan akan melahirkan generasi-generasi yang berdaya saing tinggi dan kompetitif dalam segala bidang.

Artikel keren lainnya:

Agar proses belajar mengajar menarik dan berkualitas

Masih ingat pada awal implementasi kurikulum 2013? Hampir semua guru galau dengan sistem penilaian. Sistem penilaian kurikulum 2013 menjadi beban tersendiri bagi guru, banyaknya aspek yang dinilai, menuntut guru untuk bekerja keras. Beban dan tekanan yang diterima guru semakin berat apabila jumlah siswanya cukup banyak sementara proses penilaian dilaksanakan per individu selama proses belajar mengajar berlangsung.

Kewajiban inilah yang membuat guru tidak menikmati proses belajar mengajar, mereka tidak bahagia, mereka terbebani karena alokasi waktu yang sempit sementara penilaian harus berjalan terus menerus.

Perubahan paradigma mengajar dari “diberi tahu” menjadi “mencari tahu” seyogyanya dapat meringankan tugas guru. Kurikulum 2013 memberi peran maksimal kepada peserta didik, guru hanya sebagai satu dari sekian sumber belajar bagi siswa. Siswa didorong untuk mengembangkan sendiri kemampuannya, menemukan dan mencari pengetahuan baru berdasarkan sumber-sumber belajar yang tersedia. Namun pada kenyataannya, tingkat keaktifan peserta didik menjadi kendala utama, hanya sedikit peserta didik yang bisa bekerja dan belajar seperti yang diharapkan. Selebihnya membutuhkan tuntunan guru yang memakan waktu tidak sedikit bahkan menghabiskan alokasi waktu yang tersedia. Model dan metode pembelajaran yang dianggap sesuai seakan tidak berjalan pada sebagian besar peserta didik, tentu ini berimbas pada keberhasilan pembelajaran.

Pola ceramah yang selama ini dipakai oleh guru masih sangat dibutuhkan, guru masih harus menjadi peran utama dalam proses belajar mengajar. Karena guru merupakan sentral keberhasilan pembelajaran, maka guru harus lebih energik , menikmati tugasnya dan bahagia selama pelajaran berlangsung. Hal-hal yang mengganggu fokus dan konsentrasi guru seperti sistem penilaian yang begitu kompleks dengan segala aspeknya perlu dipertimbangkan. Sistem penilaian harus disederhanakan agar mental dan kejiwaan guru tidak terganggu.

Harus kita akui bahwa pekerjaan yang dilaksanakan penuh beban dan tekanan dapat mempengaruhi kualitas hasil yang dicapai, begitu pula dengan proses belajar mengajar. Banyak para ahli menyatakan bahwa cintailah pekerjaan anda agar anda dapat bekerja penuh tanggung jawab, guru pula demikian, guru harus mampu mencintai tugasnya sebagai guru. Tentunya agar guru mencintai tugasnya sebagai guru maka suasana dan kondisi pendidikan harus diarahkan kepada situasi yang menggembirakan dan membahagiakan termasuk bagaimana merancang dan meningkatkan daya terima guru terhadap sistem penilaian seperti yang terdapat pada kurikulum 2013.


Artikel keren lainnya:

Seni mengajar bagai tetesan air di permukaan telaga

Air sangat menentukan suasana, air telaga yang diam, tenang dan jernih melambangkan ketenangan jiwa. Ketenangan itu akan pecah oleh setetes air jatuh sehingga menimbulkan riak dan gelombang, oleh sebagian orang menggunakan teknik dan rasa tertentu dalam menjatuhkan tetesan air agar efeknya menciptakan pergerakan yang bernilai seni yang indah seperti yang disajikan oleh Martin Waugh dalam karyanya Liquid Sculpture, suatu antologi yang telah mendunia.

Agar menghasilkan pergerakan yang indah, tetes demi tetes dijatuhkan sedemikian rupa dengan harapan akan membentuk arti khusus dan tidak hanya berperan sebagai pelengkap dari sebuah obyek. Dengan demikian dapat tercipta efek lembut pada permukaan air, efek inilah yang mampu menghipnotis orang, obyek yang tidak menarik menjadi menarik yang pada akhirnya memicu emosi orang untuk mengagumi suatu karya seni.

Mengelola proses belajar mengajar diperlukan teknik khusus, pemberian materi yang diberikan setetes demi setetes, sehingga membentuk suatu rangkaian menyeluruh dari keseluruhan materi yang diberikan. 

Pemberian materi pelajaran secara maraton hanya akan menimbulkan efek kasar, tekanan dan beban yang berdampak pada timbulnya kejenuhan dan kebosanan bagi peserta didik. Di beberapa negara, beban materi dan waktu belajar peserta didik dikurangi demi menjaga proses belajar mengajar tetap menarik dan indah sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Guna menjaga pergerakan motivasi belajar peserta didik tetap fokus pada tujuan yang diharapkan, maka beban dan tekanan yang timbul akibat tuntutan kurikulum harus mulai dikurangi, disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan usia peserta didik, mengedepankan pembentukan mental dan kecintaan pada seni belajar yang dirancang sedemikian rupa, mudah diimplementasikan oleh guru dan diterima dengan perasaan gembira oleh peserta didik.

Kalau permukaan telaga yang luas dan tenang dapat berubah hanya dengan setetes air yang dijatuhkan maka sudah pasti upaya yang ditujukan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik juga bisa dilakukan. Yang terpenting dan yang harus diperhatikan oleh guru adalah proses pemberian materi dilaksanakan dengan menggunakan seni mengajar yang direncanakan dan disimulasikan terlebih dahulu, hal-hal yang merusak suasana didesain sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek kasar dan menjadi beban peserta didik apalagi menimbulkan tekanan yang berdampak pada menurunnya kecintaan dan kemauan belajar peserta didik. 

Artikel keren lainnya:

Membangun jaringan sekolah terpadu, terintegrasi dan terkoneksi di seluruh Indonesia

Saya tertarik dengan jaringan rumah sakit, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Khusus rumah sakit pemerintah, manajemen pengelolaannya saling terhubung di seluruh Indonesia. Hubungan yang terkoneksi secara langsung ini mampu menutupi kelemahan selama ini, bahwa distribusi obat selalu terlambat, persebaran dokter tidak merata dan lain sebagainya. Melalui sistem jaringan yang terkoneksi ke semua rumah sakit pemerintah, dapatlah diketahui kebutuhan masing-masing rumah sakit. Jika kekurangan obat dan kekurangan dokter pada spesialisasi tertentu serta sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi, dapat diketahui langsung dari pusat data.

Keberhasilan yang telah dicapai oleh jaringan rumah sakit, memungkinkan untuk diterapkan pula pada sekolah-sekolah di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan mendorong lahirnya jaringan sekolah terpadu, terintegrasi dan terkoneksi di seluruh Indonesia. Pada awal pelaksanaannya mungkin hanya kepada sekolah-sekolah tertentu.

Membangun jaringan sekolah terpadu, teritegrasi dan terkoneksi di seluruh Indonesia dapat menciptakan pemerataan kualitas pendidikan. Pemerataan terjadi oleh karena terdapat pertukaran buku-buku perpustakaan/pelajaran, guru dan sarana pendukung lainnya misalnya media pembelajaran. Segala kebutuhan sekolah akan terkontrol dan terkendali langsung dari pusat data dan informasi. Kelebihannya adalah pemerintah dapat mengetahui kondisi sekolah secara up to date. Memang tidak mudah untuk membangun sekolah terpadu, teritegrasi dan terkoneksi, namun bila dilaksanakan dengan penuh keyakinan maka tujuan kedepan akan lahir sekolah yang memiliki kualitas sama dan merata di seluruh Indonesia, tidak akan ada lagi yang namanya tipe A, B, C... dst.

Pada perkembangannya, jaringan sekolah terpadu, terintegrasi dan terkoneksi dapat memudahkan pemerintah melakukan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap kualitas pendidikan. Pemusatan data dan informasi sekolah akan melahirkan keputusan dan kebijakan yang efektif dan holistik sehingga menyentuh inti permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan.

Kehadiran jaringan sekolah terpadu, terintegrasi dan terkoneksi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi mengingat keadaan geografis kita yang terdiri atas pulau-pulau.  Keadaan geografis inilah yang menyebabkan pembangunan dunia pendidikan tidak merata. Identifikasi terhadap kebutuhan sekolah baik guru, siswa, sarana dan prasarana tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Akibatnya, kebijakan pemerintah selalu tidak dapat diterima dan diimplementasi dengan baik pula. Banyak melahirkan kesalahpahaman penafsiran, bahkan antara kebijakan dan realitas bertolak belakang.


Olehnya itu, pemerintah sebaiknya mulai merancang regulasi guna mewujudkan jaringan sekolah terpadu, terintegrasi dan terkoneksi sehingga mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Artikel keren lainnya: