Kemampuan siswa atau kompetensi yang dimiliki siswa merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat keatifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat keaktifan siswa dapat melalui pemberian tugas, tanya jawab atau diskusi kelompok.
Langkah selanjutnya yang perlu dikerjakan oleh guru adalah melakukan pemetaan bagi siswa yang memiliki kemampuan rendah, menengah, tinggi dan siswa yang memiliki tingkat keaktifan rendah, menengah dan tinggi. Dari hasil pemetaan dan analisis yang dilakukan akan dapat diketahui strategi, pendekatan, model dan metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga berdampak terhadap perubahan keaktifan siswa.
Akan tetapi jikalau tidak ingin direpotkan dengan data dan informasi tentang siswa, maka secara umum pembelajaran dapat didesain dengan metode basic problem learning atau pembelajaran yang berbasis masalah. Pembelajaran ini mengandung sejumlah tantangan yang harus dipecahkan oleh siswa.
Tentunya apabila tidak diarahkan dengan baik, siswa yang memiliki tingkat keaktifan rendah akan mengalami kesulitan, mereka tidak akan mampu mengikuti irama belajar siswa yang memiliki keaktifan tinggi. Itulah sebabnya peran guru dalam mengatur atau mengelola kelas sangat diperlukan.
Salah satunya adalah dengan memberi kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk terlibat selama jalannya diskusi. Pancing siswa yang memiliki keaktifan rendah untuk memaksimalkan kemampuannya sehingga bisa menyesuaikan dirinya dengan siswa lain, jangan biarkan mereka fakum atau diam karena itu akan berdampak pada ketuntasan SK dan KD yang dipelajari.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Cara merubah siswa yang memiliki tingkat keaktifan rendah dalam mengikuti proses belajar mengajar"
Post a Comment