Diterbitkannya UU SISDIKNAS tahun 2003 merupakan titik awal munculnya paradigma baru pendidikan Indonesia. Dalam undang-undang tersebut “proses pengajaran” yang selama ini diterapkan di Sekolah Dasar diganti dengan “proses pembelajaran”, dalam hal ini menggunakan proses pembelajaran tematik (Suliharti, 2007: 221). Mengacu pada undang-undang tersebut, maka sebagian besar Sekolah Dasar di Indonesia telah menerapkan pembelajaran tematik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran tematik ini akan memberi beberapa manfaat yaitu:
(1) dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran, akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,
(2) peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,
(3) pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah, dan
(4) dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat (Salimudin, 2011:36).
Sedangkan keuntungan dari pembelajaran tematik bagi siswa adalah (Trianto, 2011: 160-161):
1. Dapat lebih memfokuskan diri pada proses belajar, dari pada hasil belajar.
2. Menghilangkan batas semu antar bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.
4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
5. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.
Artikel keren lainnya:
bagus, harap dikaji lebih mendalam tentang manfaat jaringan tema
ReplyDelete