Jika ditotal, uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kebutuhan anak jumlahnya mencapai triliun rupiah. Fenomena ini menggambarkan potensi pembelian yang sangat besar dari segmen pasar anak sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemasar
Assael dalam Miftahuddin (2005) mengemukakan bahwa sebenarnya daya tarik utama dari pasar anak ini bukan sekadar daya belinya, namun karena anak telah menjadi influencer yang sangat kuat dalam konsumsi keluarga.
Semakin besarnya peran anak dalam keputusan konsumsi keluarga menurut Assael didorong oleh beberapa faktor, yaitu
1) semakin banyaknya ibu yang bekerja diluar rumah,
2) besarnya proporsi orang tua single parent, dan
3) banyaknya rumah tangga yang dual earning.
Peningkatan peran relatif anak yang cukup signifikan dalam keputusan konsumsi keluarga merupakan mata rantai tak terpisahkan dari proses sosialisasi konsumen (consumer socialization) terhadap anak dalam keluarga
Daftar pustaka
Assael, Henry (1998), Consumer Behavior and Marketing Action, International Thomson Publishing, Cincinati, Ohio, USA
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Daftar Profil Anak Indonesia tahun 2012, Jakarta.
Miftahuddin, Agung (2005) Pengaruh Parental Style dan penghasilan orang tua terhadap keterlibatan anak dalam pembelian keluarga, Thesis.
Wilkes, Robert E. (1997), “Adolescent-parent interaction in family decision making,” Journal of Consumer Research, Vol. 24: 159-169
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Faktor yang mendorong tingginya kebutuhan pasar anak "
Post a Comment