Usia anak-anak adalah masa sangat penting dalam pembentukan pola bagi kehidupannya dimasa depan. Hal inilah yang harus di perhatikan oleh para orang tua dalam membimbing anaknya untuk berprestasi.
Pada masa inilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk pola pikir mereka, dengan cara memberikan perhatian yang cukup kepada mereka dengan menanamkan ilmu-ilmu agama dan mengajarkan kepada mereka serta selalu memotivasi mereka agar selalu giat belajar agar menjadi orang yang sukses serta memiliki di kemudian hari nanti.
Dapat dikatakan bahwa sikap dan kepribadian seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, latihan-latihan yang dilali pada masa kanak-kanak. Seseorang yang pada masa kecilnya mendapatkan pendidikan, pengalaman, dan latihan-latihan terhadap hal-hal religius, santun, ringan tangan (suka membantu) terhadap sesama, dan empatik terhadap kesusahan dan segala masalah persoalan sosial di lingkungan sekitar, serta memotivasi dan mendidik mereka agar berwirausaha sejak kecil maka, ketika dewasa nanti mereka akan menyadari betapa pentiingnya nilai agama, kepribadan, serta akan membuat mereka tidak bergantung pada orang tua dalam hal financial.
Disini peran orang tua dan pendidik sangat penting, disamping mebekali anak dalam bidang agama serta ilmu pengatahuan umum, orang tua dan pendidik juga harus membekali anak dalam bidang kewirausahaan (entrepreneurship).
Pendidikan ini sangat pentingnya bagi kehidupan mereka kelak serta akan mengasah pengetahuan mereka bagaimana cara membidik peluang, menciptaan peluang serta bagaimana membangun serta menjalankan sebuah usaha.
Disamping itu mereka juga hal-hal yang harus diperhatikan agar jiwa entrepreneur tertanam pada diri anak sejak diri yakni :
1.Mengasah Jiwa Kepimpinan Anak.
Pada dasarnya setiap anak dapat mengasah kemampan dasar kepemimpinan sendiri dengan halhal yang sederhana. Bukan dengan teori-teori yang dapat membebani anak. Menanamkan kemampuan dasar kepemimpinan pada anak dapat dilakukan dengan cara melatih self leadership yakni melatih anak untuk dapat memimpin dirinya sendiri.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yakni Memberikan tanggung jawab pada anak untuk mengatur kamarnya sendiri, mengatur waktunya dalam belajar, bermain serta berinteraksi sosial. Anak juga harus di didik bagaimana cara mengambil suatu keputusan dan berpikir kreatif.
Jika Tanggung jawab, kreativitas dan mampu mengambil keputusan berhasil kita tanamkan sejak dini pada anak maka jiwa wirausaha akan ikut tertanam pada diri anak dan sifat tersebut merupakan modal bagi keberhasilan hidup anak saat ia dewasa
2.Mengajarkan Anak Untuk Selalu Berfikir Kreatif.
Ajak anak untuk secara kreatif memikirkan cara-cara yang tidak biasa dalam berbagai hal. Karena kemampuan berpikir kreatif dapat membantu anak dalam melakukan pemecahan masalah. Asah kemampuan anak untuk bersosialisasi, misalnya dengan mengikutsertakan anak dalam suatu organisasi.
Umumnya jiwa kepemimpinan anak baru dapat dilihat jika ia berada dalam sebuah kelompok, misalnya anak dapat belajar mengoordinir atau memengaruhi teman-temannya dalam melakukan sesuatu.
Cara ini juga mengasah kemampuannya berkomunikasi yang sangat berarti ketika anak menjadi seorang entrepreneur atau pemimpin dan menganalisa beberapa peluang usaha, sebelum memutuskan usaha apa yang cocok baginya sebelum melakukan suatu usaha.
3.Mendidik anak untuk selalu memikirkan sebuah resiko.
Mendidik anak untuk memikirkan sebuah resiko sangat penting bagi kehidupan sang anak. Sebab dalam mengarungi hidup semua orang pasti selalu dihadapkan pada keadaan dimana seseorang harus memilih diantara dua buah pilihan, dan diantara kedua pilihan tersebut memiki resko masing-masing.
Banyak orang yang masih takut untuk mengambil resiko, jika anak kita latih dari kecil untuk selalu memikirkan resiko atas tindakannya sendiri dengan pemikiran yang matang, maka ketika saat mereka dewasa nanti mereka pandai dalam mengelola ketakutannya dan menumbuhkan keberanian untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada, serta memilih menghadapi sebuah resiko.
Namun keberanian untuk menghadapi resiko tetap disertai dengan perhitungan yang matang. Sehingga dia bukan hanya berani nekat saja, tetapi juga berani bertanggungjawab atas keputusan yang telah diperhitungkannya.
Dan tidak kalah penting adalah support dari orang tua si anak. Support orang tua kepada anaknya bisa berupa memberikan modal kepada si anak untuk menciptakan atau mengcreat benda sehingga bisa dijual. Selain modal support orang tua yang lain adalah dalam bentuk motivasi bahwa si anak. Bentuk motivasi itu antara lain bisa berwujud ucapan selamat ketika penjualan si anak mengalami keuntungan atau dorongan semangat untuk pantang menyerah atau membantu menganalisa kenapa rugi jika si anak mengalami kerugian.
Support yang seperti ini sangat membantu bagi si anak karena dengan support anak akan semakin semangat manakala ia mendapatkan keuntungan dari usahanya tadi dan tidak patah semangat jika mengalami kerugian.
Selain itu lingkungan adalah factor utama yang mempengaruhi perkembangan anak. Lingkungan bisa lingkungan keluarga maupun sekolah. Banyak anak yang menjadi entrepreneur karena berasal dari keluargaentrepreneur.
Hal ini dikarenakan si anak sudah terbiasa dengan kesehariannya melihat bagaimana kegiatan orangtuanya dalam menjalankan kegiatan usahanya. Mindset anak menjadi tertanam dengan sangat kuat ketika dewasa kelak. Meskipun tidak jarang juga anak yang berasal dari latar belakang keluarga seorang entrepreneur namun ketika dewasa ia tidak menjadi entrepreneur.
Daftar pustaka
Alimuddin Yasin, Menanamkan jiwa enterpreneur pada anak
http://motivasiluarbiasadahsyat.webnode.com/products/pendidikan-wirausaha-sebagai-alternatifpembekalan-anak/
http://sanerrol.blogspot.com/2010/01/mengasah-jiwa-kepemimpinan-si-kecil.html
http://jajanenak.com/news-and-article/5-bisnis-dan-marketing/28-ciri-seorang-entrepreneur.html
Belum ada tanggapan untuk "Menanamkan Jiwa Enterpreneur Pada Anak"
Post a Comment