Saya seringkali melihat buku ajar yang disusun oleh guru untuk digunakan oleh siswa, pada umumnya memuat ringkasan materi yang diperoleh dari berbagai sumber dan berpedoman pada kurikulum yang diwujudkan dan dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Namun demikian, menyusun buku ajar perlu memperhatikan hal-hal berikut agar siswa tertarik membacanya.
a. Pengertian buku ajar
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata pelajaran yang ditulis dan disusun oleh guru atau pakar dibidangnya dan memenuhi kaidah penulisan buku teks.
b. Berusaha menimbulkan minat baca
Buku ajar yang baik harus bisa mendorong siswa untuk berusaha memiliki kemauan membaca. Siswa yang pada awalnya tidak memiliki minat membaca, melalui buku ajar tersebut terjadi perubahan. Jadi bukan hanya untuk menimbulkan minat baca melainkan siswa akan berusaha menumbuhkan minat baca secara sukarela dan penuh kesadaran dari dalam dirinya.
c. Dirancang dan ditulis untuk siswa
Buku ajar dibuat oleh guru bukan untuk pembaca umum melainkan hanya untuk siswa. Pada prinsipnya, buku ajar merupakan media belajar siswa sesuai mata pelajaran yang diajarkan oleh guru.
d. Menjelaskan tujuan instruksional
Tujuan instruksional adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur. Semua itu dijelaskan dalam buku ajar yang bisa dipahami oleh siswa.
e. Dipergunakan oleh guru dan siswa
Dalam penggunaannya, buku ajar dipakai oleh guru dan siswa. Pada kurikulum 2013 ada buku guru dan buku siswa, materinya sama saja baik buku guru maupun buku siswa, perbedaannya hanya pada instruksi yang harus dikerjakan oleh guru dalam mengelola kelas sesuai dengan materi yang diajarkan.
f. Disusun berdasarkan pola tertentu
Buku ajar disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel dan sistematis yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang ingin dicapai. Kaidah penulisan ilmiah tidak terlalu diperlukan dan strukturnya tidak harus sesuai dengan logika bidang ilmu tertentu.
g. Bentuknya fokus pada latihan
Fokus pada pemberian kesempatan bagi siswa untuk berlatih. Tiap materi yang ditulis selalu diakhiri dengan latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Apakah latihan secara individual ataupun bekerja secara berkelompok.
h. Memberi rangkuman
Selalu disertai rangkuman diakhir materi. Rangkuman adalah hasil dari kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proposional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Apa yang dirangkum? Yakni materi pelajaran pada tiap-tiap bab atau sub materi dalam buku ajar.
i. Gaya penulisan komunikatif
Penulisan buku ajar memperhatikan kemampuan siswa sehingga tidak perlu terlalu naratif dan materinya tidak juga harus padat, yang terpenting adalah pesan tersampaikan, siswa mau membaca, tidak membosankan dan dapat menumbuhkan minat membaca siswa.
j. Ada umpan balik
Materi yang disajikan dalam buku ajar mampu merangsang sikap kritis siswa sehingga timbul interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik merupakan komponen penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Umpan balik membantu siswa memahami kesalahan yang telah ia perbuat, sehingga siswa mencapai target lebih cepat
k. Mengakomodasi kesulitan belajar siswa
Buku ajar ditulis berdasarkan pengalaman guru sehingga setiap kesulitan yang dialami oleh siswa terutama dalam membaca bisa teratasi. Pendekatan dan metode penulisan benar-benar berdasarkan kemampuan siswa yang dipahami oleh guru.
l. Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar
Inilah salah satu kelebihan dari buku ajar dibandingkan dengan diktat dan buku lainnya. Dalam buku ajar, siswa disampaikan bagaimana mempelajari bahan ajar dan materi yang ada dalam buku. Hal ini karena buku ajar mengajak siswa untuk berusaha meningkatkan minat membacanya.
m. Ditulis oleh pakar
Sebenarnya buku ajar pada umumnya ditulis oleh para pakar dibidangnya, namun tidak menutup kemungkinan buku ajar dibuat oleh guru, apalagi bila memperhatikan syarat kenaikan pangkat saat ini yang menghargai guru dengan nilai point tinggi bagi guru yang membuat buku ajar. Salah satu organisasi profesi guru bahkan membuat program Guru Menulis, dan Satu Guru Satu Buku. Program ini cukup mewarnai lahirnya buku-buku ajar yang benar-benar muatannya menjiwai siswa itu sendiri.
Belum ada tanggapan untuk "13 Point yang menggambarkan Buku Ajar sebagai pegangan siswa di Sekolah"
Post a Comment