Apakah anda sudah hafal nama-nama murid anda? Mungkin ini pertanyaan yang sulit di jawab sebab saat ini banyak guru yang tidak menghafal nama muridnya. Alasannya beragam, mulai dari karena banyaknya murid, banyaknya tugas yang harus diselesaikan sampai dengan sebab murid memiliki nama-nama unik yang susah dihafal.
Kalau anda merasa bahwa anda adalah tenaga pengajar maka kewajiban untuk menghafal nama-nama murid tidaklah terlalu penting karena tenaga pengajar bertugas hanya menyampaikan materi pelajaran. Materi tersampaikan, siswa paham yang anda ajarkan maka anda telah menuntaskan tugas anda.
Namun jika anda merasa sebagai tenaga pendidik maka menghafal nama-nama murid adalah sebuah kewajiban bagi guru. Bagaimana mungkin anda mendidik murid sementara anda tidak memiliki kedekatan dengannya. Menghafal nama murid merupakan pintu masuk untuk mengenal kepribadiannya lebih dalam.
Ketika murid merasa dikenal akan timbul keterbukaan murid terhadap guru, apa yang menjadi masalah dan kekurangannya terutama cara belajarnya dapat terungkap sebab murid merasa dekat dengan gurunya, ada kepercayaan murid terhadap gurunya. Inilah tantangan guru yang bertindak sebagai pendidik.
Menghafal nama murid membutuhkan metode khusus, anda harus melakukan pendekatan dari hati ke hati dalam situasi pendidikan, menempatkan murid bukan sebagai orang lain tetapi sebagai bagian dari keluarga. Ketahuilah bahwa sebanyak apapun keluarga, serumit apapun silsilah keturunan pasti anda menghafalnya karena anda melakukannya dengan hati.
Dengan demikian dalam melakukan tugas mesti dibarengi dengan hati, bukan hanya melakukan transfer ilmu pengetahuan melainkan memposisikan diri sebagai orang tua, sebagai teladan/contoh, sebagai inspirasi bagi murid.
Makna guru sebagai pendidik adalah guru harus bisa menciptakan situasi yang nyaman dan yakin bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai akan mendapat penghargaan dan perhatian sehingga akan meningkatkan motivasi berprestasi peserta didiknya. Guru sebagai pendidik dalam hal ini yaitu guru yang mampu mengubah tingkah laku dirinya menjadi seorang guru yang professional. Seorang pendidik harus menjaga wibawa didepan murid-muridnya. Guru mampu mendidik apabila dia mempunyai kestabilan emosi , memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realitas, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan.( Oemar Hamalik, 2002:43). Mengapa demikian?, karena seorang guru adalah contoh untuk anak didiknya, maka dari itu seorang guru harus mampu mengubah tingkah lakunya sebagai professional.
Mengingat tugas guru sangat kompleks seperti bertindak sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, pelatih, penyemangat, pengarah, pelindung, penilai, pengevaluasi dan sebagainya. Begitu kompleksnya tugas guru sehingga untuk menjadi guru tidaklah mudah, tidak hanya sekedar lulus mengikuti seleksi CPNS lalu menjalankan tugas di sekolah. Ada banyak generasi menaruh harapan kepada guru, kepercayaan murid pada guru merupakan kewajiban guru untuk melakukan sesuatu yang terbaik dalam menciptakan perubahan terhadap murid karena masa depan murid tergantung bagaimana guru meletakkan dasar-dasar pijakan bagi setiap langkah muridnya, hanya dengan menjadi guru yang ikhlas yang dibarengi dengan hati, tugas dan tanggung jawab guru bisa tercapai serta harapan dan masa depan murid bisa tergambar melalui anda.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Guru wajib menghafal nama muridnya. Inilah alasannya!"
Post a Comment