Ada satu kebiasaan seorang anak, apabila dicermati secara mendalam maka kebiasaan tersebut merupakan pesan kepada orang tua, guru dan orang dewasa lainnya untuk melakukan proses penuntunan, pembinaan, pembimbingan dan perlindungan. Semua proses ini sebenarnya adalah kewajiban orang tua, guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak.
Apa kebiasaan itu? Kebiasaan yang saya maksudkan adalah menyalakan lampu pada saat tidur malam. Walaupun saat tidur ditemani oleh orang terdekatnya, mereka tetap meminta lampu dinyalakan, beragam alasan disampaikan, tetapi itu hanyalah upaya agar permintaannya dipenuhi.
Apakah itu kemauan mereka secara sadar? Ketahuilah bahwa kebiasaan itu merupakan perintah otak bawah sadar mereka. Suatu kebiasaan yang sebenarnya merupakan proses melatih otak dalam rangka pembentukan jaringan-jaringan syaraf otak. Apa buktinya? Lihatlah perilaku anak sebelum tidur, ada banyak tingkah laku yang dilakukan oleh anak, mulai dari meniru gerakan di film, sampai dengan melakukan refleksi atas aktivitasnya seharian. Gerakan-gerakan atau aktivitas ini hanya dapat dikerjakan oleh anak pada saat sebelum tidur dan dalam ruang yang tidak gelap.
Lalu pesan apa yang disampaikannya?
1. Penuntunan
“Tolong tuntun saya”, mungkin seperti itulah apabila disusun dalam suatu kalimat. Pesan ini dapat diketahui dari gerakan anak yang merefleksi semua aktivitas mereka seharian, saat mereka melakukan aktivitas tersebut, besar kemungkinannya mereka tidak tahu pengaruh dan dampak yang akan terjadi baik pada dirinya sendiri maupun dalam perjalanannya dikemudian hari. Kita sebagai orang tua, guru atau orang dewasa lainnya harus bisa masuk dalam proses refleksi ini, menyamakan otak kita dengan mereka, kemudian apabila terdapat suatu aktivitas yang dapat merugikan anak, berbahaya, mengandung unsur anormal, jauh dari etika dan etiket, dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan karakter yang baik maka disitulah kesempatan kita untuk meluruskannya, menuntun mereka untuk tidak mengulangi perbuatan negatif tersebut dan atau menunjukkan kepada mereka suatu kebenaran.
2. Pembinaan
“Tolong bina saya”, inilah pesan yang sangat berat. Akan tetapi sebagai orang tua, guru atau orang dewasa lainnya wajib melakukannya. Proses pembinaan bertujuan untuk menggali potensi dan kapasitas yang dimilikinya. Proses pembinaan merupakan tindakan untuk mengeksploitasi bakat dan minat anak untuk dikembangkan menjadi modal dalam menghadapi kehidupannya. Pembinaan di rumah bagi orang tua, di sekolah bagi guru dan dilingkungan sekitarnya bagi orang dewasa lainnya. Pembinaan mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. Pembimbingan
“Tolong bimbing saya”, pesan ini merupakan pesan yang mengandung ketidakmampuan dan keterbatasan anak, sehingga diperlukan proses pembimbingan yang terarah, efektif dan akurat. Tentunya melalui tindakan belajar yang diberikan secara bertahap sesuai dengan tingkatan usia dan perkembangannya. Pembimbingan bisa pada aspek sikap dan pembentukan karakter, aspek akademik atau pengetahuan maupun aspek keterampilan.
4. Perlindungan
“Tolong lindungi saya”, pesan ini merupakan pesan yang membutuhkan telaah, meminta lampu tetap dinyalakan karena ada perasaan takut dengan kegelapan. Sesungguhnya secara nyata, permintaan itu jelas maknanya, namun secara tersirat pesan ini merupakan gambaran bahwa perjalanan kehidupan mereka masih panjang, mereka masih sangat membutuhkan peran orang tua, guru dan orang dewasa lainnya untuk mengisi dan membekali diri menghadapi kehidupannya sendiri. Tentunya rasa takut ini sangat beralasan karena apabila proses penuntunan, pembinaan dan pembimbingan tidak berjalan sesuai yang diharapkan maka akan berdampak negatif pada kehidupannya kelak. Sehingga itulah mengapa mereka selalu takut dengan kegelapan.
Olehnya itu, terhadap orang tua, guru dan orang dewasa lainnya agar benar-benar dan bersungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawabnya. Satunya tindakan baik orang tua, guru dan orang dewasa lainnya adalah harapan anak dan itulah kunci utama kesuksesan anak dalam menghadapi tekanan dan tantangan hidup serta merupakan dasar berpijak anak dalam memenangkan persaingan yang semakin kompetitif di segala bidang kehidupan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Salah satu prilaku anak yang harus dipahami karena menuntut tanggung jawab kita sebagai guru dan orang tua"
Post a Comment