Aspek kognitif siswa harus dirangsang secara terus menerus, agar mental siswa dapat bereaksi dengan cepat setiap mengelola informasi sehingga dapat mengefisienkan dan mengefektifkan semua sumber daya yang dimiliki oleh siswa, seperti mental, energi dan berbagai macam yang dibutuhkan untuk mendorong peningkatan motivasi belajar siswa.
Rangsangan terhadap aspek kognitif siswa dapat pula berpengaruh pada perhatian (attention/atensi) yang dimiliki oleh siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya ingat dan persepsi siswa terhadap pelajaran. Membuat konsentrasi siswa tetap pada tingkat yang diharapkan menjadi tantangan bagi guru, olehnya itu guru perlu mengetahui beberapa jenis perhatian (atensi), guna melakukan pemetaan dalam rangka menemukan pemecahan dan solusi yang dihadapi oleh siswa.
Groover menyebutkan terdapat 5 jenis perhatian (atensi) yakni:
1. Perhatian selektif (selective attention)
Perhatian selektif terdapat pada situasi di mana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.
2. Perhatian terfokus (Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi di mana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada langsung di depannya.
3. Perhatian terbagi (Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
4. Perhatian yang terus menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.
5. Kurang perhatian (Lack of Attention)
Kurang perhatian merupakan situasi di mana penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "5 Jenis perhatian menurut siswa menurut Groover"
Post a Comment